Warga Binaan Maknai Peringatan Jumat Agung dengan Khidmat

Warga Binaan Maknai Peringatan Jumat Agung dengan Khidmat

Wahai, INFO_PAS - Jumat Agung sebagai bagian dari hari suci umat Kristen jelang Minggu Paskah dimaknai Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai dengan tontonan film spesial 'The Passion of the Christ'. Kegiatan ini berlangsung di Gereja Ebenhaezer Lapas Wahai, Jumat (18/4).

Kepala Lapas (Kalapas) Wahai, Tersih Victor Noya, menyampaikan motivasi dan harapan bagi Warga Binaan yang memperingati Jumat Agung dan Minggu Paskah. “Semoga momentum pra Paskah dan Paskah memberi makna bahwa setiap Warga Binaan juga memiliki kesempatan untuk bangkit dari keterpurukan diri, menyadari kesalahan, serta memperbaiki diri dan hidup baru. Hal ini tentunya relevan dengan Sistem Pemasyarakatan,” terangnya.

Film 'The Passion of the Christ' yang mengisahkan 12 jam terakhir hidup Yesus sebelum disalib dan pesan-pesan spiritual-Nya tentang kasih itu, pun menjadi bahan refleksi mendalam bagi para Warga Binaan. Salah satu Warga Binaan, RR, mengaku makin meningkat iman percayanya usai mengikuti ibadah dan menonton film tersebut. “Saya merasa dikuatkan dan termotivasi untuk terus berubah menjadi pribadi yang lebih baik dalam hidup ini, termasuk menjalani sisa masa pidana di Lapas Wahai,” ungkap RR.

Sebelumnya, delapan Warga Binaan Kristiani di Lapas Wahai mengikuti perayaan ibadah Jumat Agung 2025 yang diselenggarakan serentak secara virtual hasil kerja sama antara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan Yayasan Pelayanan Kasih Bethesda. “Acara ini merupakan momentum untuk menjadikan semangat Paskah sebagai kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup serta sebagai dorongan untuk terus bertumbuh ke arah yang lebih baik," kata Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, dalam sambutannya seraya mengimbau perayaan Paskah 2025 dengan tema 'Kebangkitan Tuhan Yesus' yang akan dilaksanakan Minggu mendatang menjadi sarana spiritual bagi Warga Binaan untuk memperkuat iman serta membangkitkan semangat perubahan dalam proses pembinaan.

Pelaksanaan ibadah selanjutnya dipimpin oleh Pendeta Yani Setyawati Lim bersama Philip Mantofa. Ibadah berlangsung khidmat dengan adanya puji-pujian dan doa yang dipersembahkan Warga Binaan Lapas Kembangkuning, Nusakambangan. 

Di tempat berbeda, suasana khidmat menyelimuti Lapas Perempuan Kelas III Ambon saat puluhan Warga Binaan mengikuti ibadah Jumat Agung di Gereja Eklesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan kerohanian bagi Warga Binaan Kristiani dalam memperingati wafatnya Yesus Kristus.

Dengan pengamanan dan pengawasan yang tetap humanis, ibadah berjalan lancar dan penuh khidmat. Para Warga Binaan mengikuti setiap rangkaian liturgi dengan penuh kesungguhan, mulai dari doa, pujian, hingga perenungan makna pengorbanan Kristus.

Pelaksana Tugas Kalapas Perempuan Ambon, Jefry R. Persulessy, menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen memberikan hak-hak beribadah kepada setiap Warga Binaan sesuai dengan keyakinannya. "Kami selalu memberikan ruang bagi Warga Binaan untuk tetap menjalankan ibadah sesuai agamanya. Ibadah Jumat Agung menjadi bagian penting dalam proses pembinaan spiritual yang kami harap menjadi jalan menuju perubahan diri dan pertobatan sejati," harapnya.

Sementara itu, Kepala Subseksi Pembinaan, Wa Otje, menambahkan kegiatan keagamaan seperti ini memiliki dampak positif terhadap perilaku Warga Binaan selama menjalani masa pidana. "Ibadah bukan hanya rutinitas, tapi juga sarana pembinaan moral dan mental. Kami melihat Warga Binaan yang aktif dalam kegiatan keagamaan cenderung lebih disiplin dan memiliki semangat untuk memperbaiki diri," tuturnya.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi bentuk pemenuhan hak keagamaan, tetapi juga menjadi momen refleksi bagi Warga Binaan dalam memperbaiki diri dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik usai menjalani hukuman. (IR)

 


Kontributor: Lapas Wahai, LPP Ambon

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0