WBP Kristiani Dibekali Pembinaan Kerohanian

WBP Kristiani Dibekali Pembinaan Kerohanian

Saparua, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Saparua gelar ibadah rutin Kunci Usbu, Sabtu (7/8). Bertempat di gereja Lapas Saparua, ibadah ini dipimpin langsung salah satu Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berinisial EL.

 

Menurutnya, ibadah yang dilakukan di Lapas Saparua sangat bermanfaat bagi WBP, terutama dalam membina dan membimbing mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. “Saya bersyukur, melalui ibadah ini kami diberikan tempat dan kesempatan untuk berusaha mengubah perilaku dan bertobat dari kesalahan yang dilakukan di hari-hari kemarin. Dengan adanya ibadah seperti ini diharapkan kami bisa lebih baik lagi ke depannya,” harap EL.

 

Ibadah Kunci Usbu dimulai dengan pujian-pujian terhadap sang pencipta, pembacaan Alkitab, menyayikan lagu-lagu rohani, dan memanjatkan doa safaat. Kegiatan ini merupakan salah satu program pembinaan untuk WBP Kristen di Lapas Saparua.

 

“Ibadah Kunci Usbu merupakan kegiatan rutin pembinaan rohani bagi WBP Kristen. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan WBP dapat bertobat dan mengakui kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat semasa hidup mereka,” ucap Kepala Lapas (Kalapas) Saparua, Ernes Laturette. 

Kegiatan kerohanian juga diikuti dua WBP Kristen di Lapas Kelas III Banda Naira, Sabtu (7/8). Bedanya, kegiatan pembinaan ini diberikan langsung oleh staf pembinaan, Natalia Saptenno, di Aula Lapas Banda Naira.

 

Pembinaan ini dilaksanakan setiap dua kali sebulan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. "Pembinaan kerohanian adalah usaha untuk memperbaiki dan memperbarui suatu tindakan atau tingkah laku seseorang agar memiliki kepribadian dan akhlak yang terpuji dan bertanggunh jawab dalam menjalani kehidupan,” jelas Natalia.

 

Natalia juga menambahkan mengenai ayat Alkitab yang menjadi kekuatan bagi kedua WBP. "Ayat ini mengingatkan kita bahwa mereka yang percaya kepada Allah dan memiliki hubungan yang benar dengan-Nya masih akan mengalami kesulitan dan masalah di dunia. Akan tetapi, ketika kita terus mencari Allah di tengah kesulitan dengan setia, maka Allah akan memberikan kekuatan kepada mereka untuk bangkit kembali. Untuk itu, kita jangan bersandar pada kekuatan kita sendiri, melainkan untuk terus mempercayai Allah dan janji-janji-Nya,” tambah Natalia.

 

Kepala Subseksi Pembinaan, Rustam Kasoor, berujar kegiatan tersebut adalah salah satu bentuk kegiatan pembinaan kerohanian yang positif untuk mengajak WBP agar lebih lancar dan memahami isi dari ayat-ayat suci. “Ketika nanti kembali ke masyarakat, semoga mereka dapat mengamalkan hal-hal yang positif dari ayat-ayat suci tersebut,” harapnya.

 

Hal senada disampaikan Kalapas Banda Naira, Hamdani. “Kegiatan pembinaan bertujuan meningkatkan kesadaran dalam melaksanakan ajaran-ajaran agama dan untuk meningkatkan pengetahuan agama mereka serta memantapkan kembali harga diri dan kepercayaan dirinya sehingga dapat bersikap optimis di masa yang akan dating,” ungkap Hamdani. 

Masih dari Maluku, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Ambon melalui persekutuan Kristen melaksanakan ibadah Tutup Usbu di Gereja Taman Doa LPKA Ambon yang diikuti petugas dan Anak yang beragama Kristen, Sabtu (7/8). Kegiatan peribadatan diisi dengan nyanyian pujian Pelengkap Kidung Jemaat dan Kidung Jemaat yang telah dilatih kepada Anak, Jumat (6/8) lalu, pembacaan Alkitab oleh salah satu Anak, serta renungan firman yang dibawakan petugas LPKA Ambon.

 

Kepala Urusan Keuangan dan Perlengkapan LPKA Ambon, Anthoneta L. Sitania, menjelaskan ibadah Tutup Usbu dilaksanakan rutin setiap pekannya. “Selain untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan, ibadah ini sebagai wujud harmonisasi dan kebahagiaan diantara kami semua,” jelas Anthoneta

Ia menambahkan program pembinaan kerohanian kepada Anak akan terus dilakukan LPKA Ambon guna membentuk mereka menjadi manusia seutuhnya yang menyadari kesalahannya, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tidak pidana sehingga dapat diterima di lingkungan masyarakat. “Semoga mereka dapat menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab seperti halnya tujuan Pemasyarakatan,” harap Anthoneta. (IR)

 

 

Kontributor: Lapas Saparua, Lapas Banda Naira, LPKA Ambon

 

What's Your Reaction?

like
2
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0