WBP Lapas Gorontalo Tak Lagi Buta Huruf Hijaiyah

Gorontalo, INFO_PAS – Riuh rendah suara Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) terdengar dari Masjid At-Taubah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gorontalo, Kamis (30/10). Hari itu, para WBP, khususnya yang masih buta Al-Quran tengah belajar Bahasa Arab metode Iqro Sebagai tenaga instruktur, pihak lapas menghadirkan tenaga dari Kantor Kementerian Agama Kota Gorontalo yang dibantu oleh WBP yang sudah mahir membaca Al-Quran. “Ini adalah kegiatan pembinana keagamaan yang kami seriusi karena 147 dari 560 penghuni lapas atau 26% masih buta Huruf Hijaiyah,” tutur Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik, I Putu Sukohartawan. “Kami rutin menyelenggarakan kegiatan ini setiap Senin-Kamis karena merupakan persyaratan WBP yang beragama Islam terkait pengurusan pembebasan bersyarat, cuti menjelang bebas, dll,” tambahnya. Di tempat terpisah, Fernandi Kloer yang merupakan Kepala Lapas (Kalapas) Gorontalo menjelaskan bahwa proses model pembinaan WBP dengan metode Iqro i

WBP Lapas Gorontalo Tak Lagi Buta Huruf Hijaiyah
Gorontalo, INFO_PAS – Riuh rendah suara Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) terdengar dari Masjid At-Taubah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gorontalo, Kamis (30/10). Hari itu, para WBP, khususnya yang masih buta Al-Quran tengah belajar Bahasa Arab metode Iqro Sebagai tenaga instruktur, pihak lapas menghadirkan tenaga dari Kantor Kementerian Agama Kota Gorontalo yang dibantu oleh WBP yang sudah mahir membaca Al-Quran. “Ini adalah kegiatan pembinana keagamaan yang kami seriusi karena 147 dari 560 penghuni lapas atau 26% masih buta Huruf Hijaiyah,” tutur Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik, I Putu Sukohartawan. “Kami rutin menyelenggarakan kegiatan ini setiap Senin-Kamis karena merupakan persyaratan WBP yang beragama Islam terkait pengurusan pembebasan bersyarat, cuti menjelang bebas, dll,” tambahnya. Di tempat terpisah, Fernandi Kloer yang merupakan Kepala Lapas (Kalapas) Gorontalo menjelaskan bahwa proses model pembinaan WBP dengan metode Iqro ini merupakan program wajib di lapas. “Kami sengaja menggandeng instuktur dari pihak ketiga untuk menyukseskan jalannya kegiatan. Apalagi para instruktur mengirimkan full team khusus sehingga metode pengajaran cukup intensif,” ujar Kalapas. Hal ini diakui pula oleh Ketua Tim Instruktur, Rosna Idris. “Para instruktur untuk metode ini telah dibekali dengan alat peraga dan memiliki kompetensi yang cukup,” tuturnya. Khusus bagi WBP yang yang sudah mahir membaca Huruf Hijaiyah dapat melanjutkan ke metode Tamyiz dimana metode ini mengajarkan WBP untuk menterjemahkan Al Quran dengan cara yang praktis. (IR)     Kontributor: Fakih Husnan

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0