WBP Lapas Kupang Praktik Buat Pupuk Bokashi

Kupang, INFO_PAS – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kupang mengikuti praktik pembuatan pupuk bokashi, Kamis (1/9). Selama kegiatan, mereka didampingi oleh instruktur dari Badan Lingkungan Hidup Kota Kupang. Pembuatan pupuk bokashi terbilang mudah, cukuo memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar seperti jerami padi, rumput hijau atau rumput kering, dan kotoran ternak. “Bahan-bahan tersebut biasanya dibuang begitu saja karena sudah dianggap sampah. Kami ingin menunjukkan bahwa bahan-bahan yang sudah menjadi sampah pun bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat,” tutur salah seorang instruktur, Her Mboik. Proses pembuatan pupuk bokashi adalah dengan mencampurkan jerami, sekam, dan dedak padi kemudian campuran tersebut disiram dengan larutan gula yang sudah dicampur dengan larutan EM4. Setelah tercampur rata, campuran tersebut ditutup dengan karung goni/terpal selama 3-4 hari dalam suhu 40-50°C. Jika suhu berlebih,

WBP Lapas Kupang Praktik Buat Pupuk Bokashi
Kupang, INFO_PAS – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kupang mengikuti praktik pembuatan pupuk bokashi, Kamis (1/9). Selama kegiatan, mereka didampingi oleh instruktur dari Badan Lingkungan Hidup Kota Kupang. Pembuatan pupuk bokashi terbilang mudah, cukuo memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar seperti jerami padi, rumput hijau atau rumput kering, dan kotoran ternak. “Bahan-bahan tersebut biasanya dibuang begitu saja karena sudah dianggap sampah. Kami ingin menunjukkan bahwa bahan-bahan yang sudah menjadi sampah pun bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat,” tutur salah seorang instruktur, Her Mboik. Proses pembuatan pupuk bokashi adalah dengan mencampurkan jerami, sekam, dan dedak padi kemudian campuran tersebut disiram dengan larutan gula yang sudah dicampur dengan larutan EM4. Setelah tercampur rata, campuran tersebut ditutup dengan karung goni/terpal selama 3-4 hari dalam suhu 40-50°C. Jika suhu berlebih, buka tutupan terpal dan bolak-balik campuran sehingga suhunya turun lagi karena suhu yang tinggi berakibat bokashi menjadi rusak. Pengecekan suhu dilakukan setiap lima jam. Setelah empat hari, bokashi siap digunakan sebagai pupuk organik. Lapas Kupang sendiri memiliki empat bak penampungan yang digunakan untuk membuat bokashi sehingga pupuk yang dihasilkan bisa mencapai 10 ton untuk dipasarkan. “Jumlah permintaan pupuk organik sangat tinggi karena semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat untuk menggunakan pupuk organik yang ramah lingkungan. Kami juga melihat potensi besar di sini sehingga kami datang kesini agar para WBP belajar membuat pupuk bokashi,” tambah Her Mboik. Seorang WBP berinisial SB mengaku senang dengan bisa mengikuti praktik tersebut. “Bahan-bahannya mudah didapat, cara pembuatannya pun mudah, serta bila sudah menjadi pupuk akan sangat bermanfaat bagi lahan pertanian dan kebun. Terima kasih sudah mengajarkan hal-hal yang bermafaat bagi kami,” pungkas SB.     Kontributor: Fernando Dalla

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0