Sarolangun, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sarolangun kembali mengadakan pelatihan menulis bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Sabtu (31/8). Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama antara Lapas Sarolangun dengan Forum Lingkar Pena (FLP) Jambi.
Bertempat di Aula Perpustakaan Lapas Sarolangun, pelatihan menulis diikuti 26 WBP yang dipilih berdasarkan minat dan bakat. Sebelumnya, kegiatan ini sudah diawali dengan mengarang cerita singkat sebulan lalu dimana masing-masing WBP diminta membuat tulisan singkat, kemudian diseleksi oleh Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Pembinaan, Jonerwan, sehingga terpilihlah 26 WBP tersebut.
Selama empat jam, pelatihan diisi materi mulai dari menentukan plot atau alur cerita, tokoh dalam cerita, serta
ending cerita. Para peserta diberikan waktu untuk menulis sebuah cerita pendek, kemudian dipresentasikan. Kegiatan pelatihan menulis ini juga melibatkan instruktur dari FLP sebanyak dua orang dan dipantau lansung oleh Kasubsi Pembinaan.
Jonerwan menuturkan pihaknya berupaya memberikan ruang bagi WBP untuk mengembangkan bakat dan potensi literasi yang dimiliki melalui kegiatan menulis. "Untuk referensi, kami sudah punya perpustakaan yang bukunya hampir lengkap. Setelah menyerap beragam informasi dari buku yang ada di pustaka, kami harap WBP dapat mencurahkan kembali ide-ide tersebut dalam bentuk tulisan," harapnya.
[caption id="attachment_83951" align="aligncenter" width="624"]

Pelatihan menulis[/caption]
Pada kesempatan yang sama, Kepala Lapas Sarolangun, Irwan, mendukung penuh pelatihan menulis yang telah terlaksana dengan baik dan bisa bekerja sama sama dengan instansi lain. "Meskipun kegiatan ini singkat, tapi jika terus ditindaklanjuti dan dilakukan pengayaan berulangkali secara berkelanjutan, maka kemampuan menulis WBP akan mengalami peningkatan bertahap," tuturnya.
Kedepannya, Irwan berharap tulisan-tulisan WBP bisa dipublikasikan di
website Lapas Sarolangun. “Untuk jangka panjang, kami harap dapat memberi dampak positif bagi kemampuan literasi WBP,†tambahnya.
Di akhir kegiatan, masing-masing peserta diberikan waktu selama satu minggu untuk menyelesaikan tulisan yang menjadi karangan mereka sendiri untuk kemudian dikirimkan ke FLP Jambi untuk diseleksi. Pihak FLP Jambi juga berjanji akan menyeleksi semua tulisan yang jika nantinya layak untuk dimasukkan dalam buku dari penerbit.
Kontributor: Lapas Sarolangun