WBP Positif COVID-19, Kalapas Pastikan Lapas Tanjungpandan Tetap Kondusif

Belitung, INFO_PAS – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIB Tanjungpandan, Romiwin Hutasoit, menegaskan seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Tanjungpandan dalam kondisi tertangani dengan baik dan kondisi Lapas aman kondusif. Hal ini disampaikannya menyusul kasus positif Coronavirus disease (COVID-19) 119 WBP Lapas Tanjungpandan.
Kalapas menjelaskan pihak Lapas telah melakukan tracking dan testing COVID-19 bekerja sama dengan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Kabupaten Belitung. “Ketika kami mendapatkan laporan salah satu anggota regu pengamanan positif COVID-19, kami segera berkoordinasi dengan Gugus Tugas, khususnya Puskesmas Badau, untuk dilakukan tracking seluruh petugas dan WBP kontak erat agar mudah dalam penanganannya,” terangnya, Kamis (22/7).
Hasilnya, 119 WBP dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan pemeriksaan Swab Antigen di Lapas Tanjungpandan, termasuk tujuh petugas. Secara umum, mereka memiliki gejala demam, flu, dan batuk. “Ini adalah upaya kami untuk memutus mata rantai penyebaran di Lapas. Seluruh hasil pemeriksaan kami laporkan kepada pimpinan, sedangkan tim tracking, baik dari Puskesmas Badau maupun Dinas Kesehatan Belitung melaporkan kepada Gugus Tugas," terang Romiwin.
Langkah penanganan untuk WBP juga telah dilakukan, yakni melakukan pemisahan kamar dan blok antara yang positif dan negatif. “Mereka kami tempatkan di kamar dengan jumlah yang tidak lebih dari tujuh orang agar kondisi kamar tetap renggang dan sirkulasi udara terjaga. Mereka diberikan jatah makan dengan menu tambahan, suplemen penambah daya tahan tubuh, dilakukan kontrol rutin oleh perawat untuk pemberian obat bagi yang memiliki gejala, dan pengawasan aktivitas secara khusus oleh Kepala Subseksi Perawatan,” tambah Kalapas.
Selain itu, pihak Lapas menyediakan waktu satu jam untuk berjemur, selanjutnya beraktivitas di koridor blok hunian masing-masing. “Kami terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Belitung untuk penanganan tindak lanjut. Alhamdulillah, sampai saat ini situasi di Lapas masih sangat terkendali,” urai Romowin.
Terkait adanya misinformasi di tengah masyarakat, Kalapas menjelaskan pihaknya baru akan mengeluarkan informasi resmi setelah seluruh WBP dan petugas di-tracking. Karena keterbatasan alat, pemeriksaan Swab Antigen harus dilakukan bertahap. Hasilnya, pada Rabu (21/7) sebanyak 179 WBP dan 49 petugas sudah di-Swab seluruhnya.
“Kami juga kekurangan personel pengamanan, termasuk Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas, yang harus isolasi mandiri karena positif COVID-19, sehingga pengamanan langsung saya ambil alih. Semalam, saya langsung pimpin apel jajaran pengamanan. Kami akan tetap melakukan upaya terbaik dalam melindungi WBP. Ini situasi yang tidak nyaman, tetapi kita harus kuat agar COVID-19 bisa tertangani dengan baik,” ujar Kalapas.
Selanjutnya, Romowin menepis adanya informasi WBP yang koma di RSUD. “Memang ada WBP yang menjalani rawat inap di RSUD beberapa hari yang lalu dan dibawa dengan ambulans Lapas, tetapi bukan positif COVID-19. Saat ini WBP tersebut telah kembali ke Lapas dan dalam kondisi sehat,” jelasnya.
Selama pandemi COVID-19, pihak Lapas menutup sementara layanan kunjungan, termasuk pada hari raya. Sebagai gantinya, WBP bisa memanfaatkan fasilitas video call. “Pandemi ini tidak bisa kita hindari. Yang bisa kita lakukan adalah bahu-membahu, saling mengisi, dan saling bersinergi untuk mengatasi agar pandemi ini segera berlalu,” pungkas Kalapas. (IR)
Kontributor: Lapas Tanjungpandan
What's Your Reaction?






