50 Petugas Lapas Bengkalis Jalani Tes Urine

Riauterkini-BENGKALIS- 50 Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkalis menjalani tes urine. Langkah tersebut dilakukan untuk pencegahan penyalahgunaan narkoba terhadap aparat di lingkungan lapas, Selasa (21/10/14).

Kegiatan ini sendiri dilakukan secara mendadak oleh pihak Lapas, bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bengkalis dan tampak hadir langsung Wakil Bupati Bengkalis Suayatno sekaligus Ketua BNNK Bengkalis didampingi Sekretaris BNNK Dahen Tawakal.

Kesempatan ini Wakil Bupati Suayatno mengatakan, bahaya penyalahgunaan narkoba saat ini cukup memprihatinkan. Tidak hanya disalahgunakan oleh kelompok tertentu, tetapi telah menambah ke semua sisi masyarakat, mulai dari aparat penegak hukum, pegawai negeri sipil bahkan pelajar dan tidak terkecuali para warga binaan atau narapidana.

"Bebas dari bahaya penyalahgunaan narkoba dapat dicapai apabila ada kemauan, daya tahan dan tekad yang kuat untuk memeranginya," ujarnya.

Ia menambahkan, upaya pemerintah adalah terus melakukan sosialisasi atau penyuluhan kepada masyarakat. Apalagi, khususnya Pulau Bengkalis adalah daerah yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka dan sangat rawan dengan peredaran barang haram itu.

"Seperti di lapas ini dilakukan tes urine sebagai langkah pencegahan karena gara-gara narkoba masa depan, karir termasuk keluarga menjadi hancur," katanya lagi.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Bengkalis Bawon mengharapkan, dengan adanya tes urine kepada seluruh pegawai lapas mampu mencegah atau upaya preventif menghindari penyalahgunaan narkoba.

"Tujuannya adalah sebagai langkah pencegahan terhadap petugas lapas, agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba. Petugas lapas adalah aparat yang membina warga binaan, jadi bagaimana kalau petugasnya mengonsumsi narkoba sedangkan tugasnya membina?," ungkapnya.

Bawon menegaskan, apabila dalam tes urine yang dilakukan tersebut terdapat petugas yang terindikasi positif mengonsumsi narkoba, akan dilakukan prosedur pembinaan secara internal.

"Sanksi jika ada ditemukan positif diserahkan ke kantor wilayah. Kemudian, secara prosedural akan dilakukan pembinaan secara internal," imbuhnya.***(dik)

Sumber : Riauterkini.com