Bogor, INFO_PAS – Klien Balai Pemasyarakatan (Bapas) Bogor, Ustad Ali, mulai mengembangkan usahanya dengan membuat tempe dan memasarkannya di Car Free Day wilayah Sempur Bogor, Minggu (13/9). Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan penduduk sekitar.
“Dengan dijalankannya usaha tempe ini semoga klien-klien yang belum memiliki usaha bisa berwirausaha untuk memenuhi kebutuhannya,†tuturnya.
Kepala Bapas Bogor, Darmalingganawati, berpesan bahwa tujuan bertajuk Program Tempe Mandiri ini adalah untuk memberikan solusi kepada narapidana atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang sudah bebas, tetapi masih kesulitan dalam mencari pekerjaan.
â€Selama ini permasalahan yang mendasar bagi narapidana/WBP yang sudah bebas adalah memenuhi kebutuhan sehari-harinya dikarenakan stigma masyarakat yang masih menganggap mereka sebagai sampah masyarakat dan selalu dikucilkan oleh lingkungannya sehingga mempersulit dalam mendapatkan pekerjaan/penghasilan,†jelas Lingga, sapaan akrabnya.
Hasil Program Tempe Mandiri tersebut terbagi atas dua kategori, yakni tempekita (kualitas premium) dan tempeqita (kualitas lokal) yang secara rutin dipasarkan pada saat Car Free Day di Lapangan Sempur Bogor.
"100% keuntungan dari penjualan tempe digunakan untuk pembinaan dan pemberdayaan mantan narapidana dan kegiatan sosial serta pendanaan Program Tempe Mandiri didukung oleh Yayasan Dana Sosial Al- Falah Jakarta. Kedepannya semoga bisa mengembangkan usaha-usaha yang lain,†harap Lingga. (IR)
Â
Kontributor: Bapas Bogor