Banyak Warga Binaan Minta Ampun

Klaten - Bulan Ramadhan memberikan hikmah tersendiri bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Klaten untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Tak hanya puasa, selama Bulan Ramadhan, para warga binaan juga mengikuti sejumlah kegiatan mulai dari tadarusan, baca tulis Alquran dan Iqra, pesantren kilat, Sholat Tarawih dan memperingati Nuzulul Quran. Kasi Pembinaan Anak Didik dan Kegiatan Kerja (Binadik dan Giatja) Lapas Kelas II B Klaten, Eko Bekti Susanto menjelaskan, selama Ramadhan sejumlah kegiatan ibadah memang ditingkatkan mengingat Bulan Ramadhan juga merupakan bulan pengampunan. "Dengan kegiatan ibadah selama Ramadhan ini, harapan kami ada perubahan secara spiritual. Untuk tadarus memang hanya diikuti sebagian saja karena keterbatasan tempat," ucapnya, Selasa (28/06/2016). Eko mengatakan, kegiatan rutinitas seperti bengkel kerja tetap dilaksanakan, hanya saja memang waktunya dikurangi. Saat ini penghuni Lapas Kelas II B Klaten menca

Banyak Warga Binaan Minta Ampun
Klaten - Bulan Ramadhan memberikan hikmah tersendiri bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Klaten untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Tak hanya puasa, selama Bulan Ramadhan, para warga binaan juga mengikuti sejumlah kegiatan mulai dari tadarusan, baca tulis Alquran dan Iqra, pesantren kilat, Sholat Tarawih dan memperingati Nuzulul Quran. Kasi Pembinaan Anak Didik dan Kegiatan Kerja (Binadik dan Giatja) Lapas Kelas II B Klaten, Eko Bekti Susanto menjelaskan, selama Ramadhan sejumlah kegiatan ibadah memang ditingkatkan mengingat Bulan Ramadhan juga merupakan bulan pengampunan. "Dengan kegiatan ibadah selama Ramadhan ini, harapan kami ada perubahan secara spiritual. Untuk tadarus memang hanya diikuti sebagian saja karena keterbatasan tempat," ucapnya, Selasa (28/06/2016). Eko mengatakan, kegiatan rutinitas seperti bengkel kerja tetap dilaksanakan, hanya saja memang waktunya dikurangi. Saat ini penghuni Lapas Kelas II B Klaten mencapai 311 orang. "Untuk kegiatan TPA dan Iqra dilakukan setelah sholat tarawih diikuti sekitar 15-20 orang, tadarusan diikuti sekitar 18 orang dan pesantren kilat sekitar 39 orang," lanjut Eko. Selama Ramadhan, kata dia, kegiatan umum dan kegiatan khusus keagamaan berjalan beriringan. Kegiatan keagamaan tersebut juga dapat menjadi media sharing secara psikologis untuk meningkatkan keimanan para penghuni lapas. Sementara itu, salah satu warga binaan yang terjerat hukum lantaran kasus narkoba, Ri (30) mengaku mengisi hari-harinya dengan melaksanakan ibadah untuk meningkatkan keimanan. Di Bulan Ramadhan ini ada kenikmatan sendiri yang dirasakan karena sesama warga binaan banyak yang menjalankan ibadah secara berjamaah. Sumber : sorotklaten.co

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0