Cegah Stunting, Lapas Ulu Siau Gerak Cepat Pantau Pertumbuhan Anak Asuh

Cegah Stunting, Lapas Ulu Siau Gerak Cepat Pantau Pertumbuhan Anak Asuh

Dompase, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Ulu Siau berkomitmen dukung pemerintah dalam menekan angka stunting di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan Lapas Ulu Siau adalah menjadi orang tua asuh bagi anak stunting di wilayah kerja Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro. Menerima Surat Keputuan sebagai orang tua asuh, jajaran Lapas Ulu Siau bergerak memantau pertumbuhan dan perkembangan anak asuh yang berlokasi di Kampung Dompase.

Kepala Lapas Ulu Siau, Stady S. Umboh, memimpin langsung rombongan yang diikuti petugas menuju alamat anak asuh, Kamis (14/9). Ia menekankan pentingnya tanggung jawab bersama mengatasi permasalahan stunting di Indonesia.

“Kami perlu terlibat langsung dengan menjadi orang tua asuh, memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, serta memberi bantuan kebutuhan yang diperlukan anak asuh. Menjadi harapan kami, melalui komitmen ini dapat membantu pemerintah dalam menekan angka stunting di Indonesia," harap Stady.

Kegiatan tersebut didampingi pula oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting, dalam hal ini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sitaro, Dinni Kawangung, dan Dinas Kesehatan Kabupaten yang diwakili oleh petugas gizi puskesmas setempat. "Kami mengapresiasi kepedulian Lapas Ulu Siau untuk terlibat dan aktif menjadi orang tua anak stunting serta memantau secara langsung tumbuh kembang anak. Dalam mengatasi stunting, dibutuhkan koordinasi dengan berbagai pihak karena permasalahan ini bukan hanya menyangkut gizi anak, tetapi juga sanitasi lingkungan, perkembangan motorik sensorik anak, tingkat pengetahuan keluarga, dan lainnya," ucap Dinni.

Sebagai informasi, stunting menjadi salah satu permasalahan utama di bidang kesehatan yang dapat menghambat tercapainya Generasi Emas Indonesia 2045. Untuk itu, pemerintah berkomitmen menekan angka stunting di Indonesia dengan berbagai program kerja dan menargetkan prevalensi stunting mencapai 14% di tahun 2024. Di tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia sebesar 21,6%, sedangkan menurut standar WHO terkait prevelensi stunting harus di angka kurang dari 20%. (IR)

 

 

Kontributor: Lapas Ulu Siau

What's Your Reaction?

like
5
dislike
0
love
2
funny
0
angry
0
sad
0
wow
1