Dapat Traktor Baru, Pondok Asimilasi Rutan Rangkasbitung Geliat Buka Lahan Baru

Rangkasbitung, INFO_PAS – Pondok Asimilasi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Rangkasbitung melukiskan catatan manis di tahun 2016. Di tahun 2017 ini, Pondok Asimilasi Rutan Rangkasbitung tentu ingin lebih berhasil dari sebelumnya. Terlebih lagi dengan kedatangan bantuan armada baru berupa traktor dari Direktorat Jenderal Pemasyrakatan untuk membuka lahan baru. Salah satu pembina Pondok Asimilasi Rutan Rangkasbitung, Julistiyono, mengatakan area Pondok Asimilasi masih sangat luas dari total lahan 2,4 hektar. Selama tahun 2016, pihak rutan baru mengolah lahan seluas 2.450 meter. “Salah satu kendalanya adalah perangkat pendukung yang sebelumnya belum kami miliki. Kini dengan bantuan traktor tersebut, kami dapat mempergunakannya semaksimal mungkin untuk menggarap lahan yang belum kami olah,” kata Julis, sapaan akrabnya kepada INFO_PAS, Senin (16/1). Selain itu, lanjut Julis, di tahun 2017 ini maping telah disusun dalam upaya pengembangan Pondok Asimilasi. “Kami sudah petakan sebanyak 2.4 hektar tersebut. Kami akan buat Pondok Asimilasi yang bukan saja berkualitas dari sisi produktivitas, namun juga berkualitas dari sisi penataan apabila dikunjungi orang-orang dari luar Rutan Rangkasbitung,” ungkapnya. Pernyataan mengenai target dan rencana kerja Pondok Asimilasi di tahun 2017 tersebut dibenarkan oleh Kepala Rutan Rangkasbitung, Sigit Budiyanto. “Kami ingin Pondok Asimilasi berkembang menjadi pusat pembibitan, agrowisata, serta pusat pelatihan atau studi banding petani di wilayah Kabupaten Lebak. Untuk itu perlu maping dan implementasi untuk mewujudkan hal tersebut,” tutur Sigit. Untuk itu, Sigit berjanji akan menggandeng Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak melalui Satuan Perangkat Kerja Daerah seperti Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Lingkungan Hidup dan Pertamanan, Dinas Perikanan dan Peternakan, serta dinas terkait lainnya untuk mewujudkan agenda Pondok Asimilasi Rutan Rangkasbitung.     Kontributor: Pratamadzyogas