Dikunjungi Pacman, Lapas Wirogunan Tetap Berlakukan Aturan Kunjungan

Yogyakarta, INFO_PAS – Kedatangan petinju kelas dunia, Manny Pacquiao, untuk mengunjungi terpidana mati Mary Jane Fiesta Velosi ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wirogunan, Jumat (10/7) tak membuat lapas pimpinan Zaenal Arifin itu melonggarkan kunjungan terhadap pria asal Filipina tersebut. Pacquiao tetap harus menaati sejumlah aturan yang berlaku di lapas. “Kunjungan Pacman dilakukan sesuai aturan di lapas, yakni tidak lebih dari 30 menit,” tutur Zaenal. Uang yang diberikan Pacquiao kepada Mary Jane juga harus dititipkan kepada petugas Bebas Peredaran Uang dengan disaksikan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang dikunjungi. “Dalam aturan tidak boleh memberikan uang kepada WBP sehingga dititipkan ke petugas, namun belum kami hitung jumlahnya," papar Zaenal saat ditanya mengenai jumlah uang yang diterima Mary Jane. Pacman, panggilan Manny Pacquiao, datang ke Lapas Wirogunan bersama istri dan rombongan Kedutaan Besar Filipina, Jaksa Penuntut Umum, serta perwakilan Perusahaan Sido Muncul. Rombongan tiba di lapas pukul 07.45 WIB dan diterima Kepala Lapas Wirogunan beserta jajaran pejabat lapas. Hadir pula Dwi Prasetyo Santoso yang merupakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Yogyakarta serta Etty Nurbaeti yang menjabat Kepala Divisi Pemasyarakatan. Dalam kunjungan tersebut, Mary Jane memberikan cinderamata berupa syal berwarna biru bertuliskan Manny yang merupakan hasil keterampilan buatan Mary Jane selama menjalani pidana di Lapas Wirogunan. Diakhir pertemuan, Pacman beserta istrinya dan Marry Jane terlihat saling berpegang tangan berdoa dengan khusyu. Meski dipertemukan dalam waktu singkat, terlihat rasa kekeluargaan antara rombongan Pacman dengan Mary Jane. Seperti diketahui, Mary Jane divonis mati atas kepemilikan heroin seberat 2,6 kilogram. Ia ditangkap Direktorat Jenderal Bea Cukai Bandara Adisucipto pada 2010. Eksekusi Mary Jane yang seharusnya dilakukan April lalu ditunda karena masih ada proses hukum baru di negaranya, yakni penangkapan perekrut Mary Jane yang membuat warga negara Filipina itu harus menjadi saksi. (IR)     Kontributor: Husni Tamrin