Family Support Group, Upaya Lapas Narkotika Karang Intan Bebaskan Residen Rehabilitasi dari Jeratan Narkoba
Karang Intan, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan gandeng Yayasan Roemah Pelita Bangsa langsungkan Family Group Support (FSG), Selasa (9/5). Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk membebaskan Warga Binaan residen rehabilitasi terlepas dari ketergantungan narkoba.
Dikatakan Kepala Lapas Narkotika Karang Intan, Wahyu Susetyo, pelaksanaan rehabilitasi sudah berjalan dari bulan Januari hingga saat ini. “Ada satu sesi di mana mewajibkan untuk keluarga hadir di tengah-tengah peserta rehabilitasi untuk saling mendukung dan menguatkan Warga Binaan agar semangat menjalani program hingga tuntas,” ucapnya.
Di hadapan keluarga residen rehabilitasi yang hadir pada kegiatan FSG, Wahyu menambahkan dukungan keluarga menjadi peran besar dan sangat dibutuhkan bagi residen rehabilitasi untuk pulih dari keadaan adiktif menjadi pribadi yang lebih baik. “Kita bisa membayangkan ketika keluarga acuh dengan keadaan kalian di sini, tentu sedih dirasakan, sakit hati, kecewa, dan frustrasi. Oleh karena itu, tetap jaga komunikasi, terus beri support karena berada di sini bukan akhir, tapi awal dari segalanya. Rutinlah berkomunikasi dan berkunjung. Kedatangan bapak/ibu di sini merupakan kebahagiaan bagi Warga Binaan,” pintanya.
Saa ini, 140 Warga Binaan Lapas Narkotika Karang Intan menjadi residen program rehabilitasi dan mengharuskan mereka mengikuti keseluruhan program selama satu semester atau enam bulan. Pada kesempatan ini, hadir langsung kelompok pendukung keluarga significant others atau orang-orang terdekat untuk mendukung satu sama lain dalam menghadapi masalah adiksi yang terdiri dari keluarga inti, keluarga sekunder, dan sosial inti.
Adapun pemateri pada kegiatan FSG dari Yayasan Roemah Pelihat, Musthofa Kamal, memaparkan berbagai hal mengenai codependency yang relevan dengan kondisi mereka saat ini di mana keluarga mereka sedang mengalami permasalahan berhubungan dengan penyalahgunaan narkoba. “Codependency adalah suatu kondisi di mana orang-orang yang dekat di sekitar sang pengguna menjadi sangat terobsesi untuk memperbaiki keadaan si pengguna narkoba. Seorang yang codependency memiliki kesamaan-kesamaan cara berpikir dan sikap yang jika tidak mulai dikenalkan dan diubah akan membuat masalah yang ada berlarut-larut dan bertambah parah,” urainya.
Isak tangis seluruh peserta yang hadir pecah saat dimulainya kegiatan mencuci kaki orang tua yang dilakukan perwakilan Warga Binaan. Suasana haru tidak terhindarkan akibat perbuatan kelamnya di masa lalu menjadikan mereka tidak leluasa bisa mencuci kaki orang tua yang sangat disayang lagi karena harus menjalani pembinaan di Lapas.
Salah seorang Warga Binaan residen rehabilitasi, Fadli, sangat senang dengan kegiatan FSG yang diselenggarakan Lapas Narkotika Karang Intan. Hadirnya keluarga di tengah-tengah pelaksanaan program rehabilitasi yang dijalaninya menjadi penyemangat untuk dirinya pulih dari ketergantungan narkoba.
“Saya sangat bahagia bisa bertemu dengan keluarga. Mereka sangat mendukung untuk saya bisa segera terbebas dari ketergantungan narkoba untuk menjalani kehidupan yang lebih baik lagi ke depannya,” ungkap Fadli yang sudah lebih dua tahun menjalani pembinaan di Lapas.
Keluarga Warga Binaan pun berterima kasih atas diselenggarakannya kegiatan ini. “Saya berharap saudara saya bisa segera bebas dan berkumpul kembali bersama keluarga serta tidak mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari,” harap Anissa, salah seorang keluarga Warga Binaan. (IR)
Kontributor: LPN Karang Intan