Galeri LaPuan Palu Dipadati Pengunjung, Produk Warga Binaan Diminati

Galeri LaPuan Palu Dipadati Pengunjung, Produk Warga Binaan Diminati

Sigi, INFO_PAS – Galeri LaPuan Palu, tempat dipamerkannya hasil karya Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Palu ramai diserbu pengunjung, Senin (21/7). Mereka datang untuk membeli produk kerajinan tangan, terlaris tas dan topi berbahan tali kur.

Produk unggulan ini merupakan hasil dari kegiatan pembinaan kemandirian yang secara konsisten dilakukan di Lapas Perempuan Palu. Melalui pelatihan rutin, Warga Binaan dibekali keterampilan sebagai bagian dari pembinaan positif dan persiapan menuju reintegrasi sosial.

Kepala Lapas Perempuan Kelas III Palu, Yoesiana, mengungkapkan rasa bangga atas antusiasme pengunjung yang menjadi bukti keberhasilan pembinaan. “Ini menjadi bukti bahwa pembinaan yang kami lakukan tidak sia-sia. Karya Warga Binaan tidak hanya bernilai pakai, tetapi juga bernilai jual di mata masyarakat. Dukungan dan apresiasi dari para pengunjung hari ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus mengembangkan program pembinaan yang berdampak,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kepala Subseksi Pembinaan, Effendy, menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan tujuan Pemasyarakatan dalam mempersiapkan Warga Binaan kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan.

“Antusiasme pengunjung menjadi cerminan bahwa Warga Binaan telah menghasilkan karya yang layak jual. Ini buah dari proses panjang yang penuh kedisiplinan dan semangat belajar. Kami akan terus menghadirkan pembinaan yang bermakna,” jelasnya.

Staf pembinaan, Sridhani, yang turut mendampingi pengunjung di area galeri, juga mengungkapkan kebanggaannya. “Mereka tidak hanya membeli, tapi juga memuji kualitas produk. Ini memberikan semangat tersendiri bagi para Warga Binaan yang selama ini tekun mengikuti pelatihan. Hari ini mereka melihat bahwa karya mereka dihargai,” tutur Sridhani.

Salah satu pengunjung, Nurhayati, mengaku kagum dengan kualitas dan desain produk kerajinan yang ditampilkan. “Saya tertarik dengan karya ini. Rapi dan desainnya menarik. Ini bukan sekadar belanja, tapi bentuk dukungan terhadap proses pembinaan di dalam Lapas,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, Lapas Perempuan Palu tidak hanya menjalankan fungsi pembinaan, tetapi juga memberikan ruang aktualisasi bagi Warga Binaan. Mereka belajar, berkarya, dan tumbuh, membuktikan bahwa masa pidana bukan akhir segalanya, melainkan awal dari perubahan yang bermakna. (afn)

 

Kontributor: Humas Lapas Perempuan Palu

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0