Gandeng Yayasan Pelangi Maluku, Rutan Ambon Sosialisasikan Bahaya HIV/AIDS & IMS

Gandeng Yayasan Pelangi Maluku, Rutan Ambon Sosialisasikan Bahaya HIV/AIDS & IMS

Ambon, INFO_PAS - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Ambon bekerja sama dengan Yayasan Pelangi Maluku melakukan sosialisasi bahaya HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Rabu (27/10). Bertempat di Graha Pattimura Rutan Ambon, sosialisasi digelar sebagai edukasi dan pemahaman untuk menjaga diri dan kesehatan dari bahaya penyakit tersebut.

Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Dorsina Jadera, menjelaskan dengan dilakukannya sosialisasi bahaya HIV/AIDS dan IMS kepada WBP diharapkan menjadi ilmu dan pelajaran agar makin menjaga diri dan keluarga dari penularan penyakit tersebut. “Terima kasih kepada Yayasan Pelangi Maluku atas sosilasasi yang diberikan. Semoga kerja sama dan sinergi kita selalu terjaga dengan baik,” harapnya.

Pada kesempatan tersebut, Jefry Pupella selaku narasumber dari Yayasan Pelangi menjelaskan AIDS disebabkan oleh HIV. Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seks vaginal atau anal, penggunaan jarum suntik, dan transfusi darah. Bila tidak diobati, HIV dapat makin memburuk dan berkembang menjadi AIDS. Meskipun jarang, HIV juga dapat menular dari ibu ke anak selama masa kehamilan, melahirkan, dan menyusui

Sementara itu, IMS menular melalui hubungan intim yang ditandai dengan ruam atau lepuhan dan rasa nyeri di area kelamin. Ada banyak jenis penyakit menular seksual, seperti chlamydia, gonore, sifilis, trikomoniasis, dan HIV. “Selama empat tahun terakhir, penularan HIV yang terdata dari layanan puskesmas dan rumah sakit ada 190 kasus. Ini belum terhitung dari yang sudah ada sebelumnya,” ungkap Jefry.

 

Menurutnya, penularan terbanyak berada di Kecamatan Nusaniwe dengan 79 kasus yang jika dirunut 34 kasus HIV ditemukan pada 2018, kemudian menurun menjadi 19 kasus pada 2019, 15 kasus pada 2020, dan 11 kasus pada 2021. Berada di urutan kedua adalah Kecamatan Sirimau dengan 64 kasus, Kecamatan Baguala 38 kasus, Teluk Ambon delapan kasus, dan Leitimur Selatan satu kasus.

 

“Kecilnya angka penularan HIV bukan karena kasus HIV menurun, tetapi banyak yang tidak terlapor. Ibarat gunung es kasus, HIV/AIDS yang tercatat hanya bagian atasnya, sedangkan yang di bawah belum terdata sehingga program penjangkauan harus digencarkan lagi,” ucap Jefry.

 

Kegiatan dilanjutkan dengan pengambilan darah secara acak kepada WBP Rutan Ambon guna mengetahui apakah ada WBP yang terserang atau terdapat gejala penyakit tersebut. (IR)

 

 

Kontributor: Rutan Ambon

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0