Istiqomah Dalam Menjalani Hidup di Penjara

 Istiqomah Dalam Menjalani Hidup di Penjara

Aku sekarang berusia 17 tahun saat Aku masih berumur 16 tahun sudah merasakan kehidupan di dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak. Saat pertama kali berada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak hatiku rasanya sangat hancur Aku sempat berputus asa hancur sudah semua impianku. Tapi karena didikan orang tuaku yang sudah diajarkan mandiri sejak kecil Aku mulai terbiasa dengan kehidupan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak. Aku selalu yakin bahwa Allah tidak pernah tidur. Selama berada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Aku tidak pernah berhenti berdoa dan selalu rajin beribadah.

Hari demi hari ku jalani tiap malam gelap Aku berdoa memohon kepada Allah agar dimudahkan semua kegiatan selama berada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak. Aku yakin disetiap kejadian itu pasti ada hikmahnya dan semua yang diberikan oleh Allah adalah yang terbaik. Allah itu memang adil walaupun Aku berada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Aku masih diberi kesempatan untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah seperti anak-anak sekolah yang lain walau aku sedang di Lembaga Pembinaan Khusus Anak ini aku sangat bersyukur. Allah menjawab semua doaku, tidak salah kata para ulama “Kalau rezeki itu tidak akan kemana” dan Aku pun lulus sama seperti teman-temanku di luar sana dan hebatnya lagi pihak sekolah yang datang ke Lembaga Pembinaan Khusus Anak dimana Aku dibina ini. Sungguh hebat negeri ini dalam melayani anak harapan bangsa. Tak henti-hentinya Aku bersyukur kepada Allah karena sudah memudahkan semua jalanku.

Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak ada beberapa kegiatan pelatihan keterampilan seperti Pelatihan Potong Rambut dan Pelatihan Teknologi Informasi. Aku memilih salah satu dari kedua kegiatan itu dan Aku memilih Pelatihan Teknologi Informasi karena di sekolah dulu sempat diajari sedikit pengetahuan tentang teknologi informasi jadi Aku sudah mempunyai sedikit kemampuan dasar mengenai bidang teknologi informasi dan Aku sangat bersyukur karena ditunjuk sebagai asisten instruktur. Hari demi hari kulalui pelatihan terus berlajan Aku berusaha mengikuti pelatihan dengan baik dan tidak lupa Aku bersyukur atas semua yang telah diberikan oleh Allah. Setelah pelatihan baru berjalan 7x pelatihan dihentikan karena munculnya pandemi Covid-19. Aku selalu bersyukur dengan apa yang terjadi mungkin ini sebuah ujian bagi umat manusia agar senantiasa bersyukur dan beribadah kepada Allah. Semua kegiatan banyak yang dihentikan bahkan kunjungan dari luar juga dihentikan. Selama banyak kegiatan dari luar dihentikan para petugas Lembaga Pembinaan Khusus Anak meghibur kami dengan mengajak kami berjemur dan berkebun agar kami tidak bosan selama terjadinya pandemi Covid-19. Selama pandemi Covid-19 ini Aku lebih banyak mengaji di masjid dan semakin mendekatkan diri kepada Allah. Terkadang terlintas di pikiranku Aku rindu dengan keluargaku di rumah hingga terkadang air mataku jatuh berlinang. Aku berusaha tegar dan tabah dalam menjalani semua ujian ini dan Aku selalu berdoa memohon kepada Allah agar selesai wabah ini dan Aku bisa bertemu dengan keluarga.

Pada tanggal 8 Juli 2020 Aku berkesempatan mengikuti kegiatan Hari Anak Nasional. Apakah ini pertanda bahwa Covid-19 akan berakhir. Aku sangat bersyukur atas apa yang telah Engkau berikan kepada hamba-Mu ini hingga bisa mengikuti kegiatan tingkat Nasional. Ya Allah sungguh besar kuasa-Mu yang luar biasa sehingga Aku dalam kegiatan Hari Anak Nasional ini Aku mendapatkan tiga posisi yaitu membuat puisi, menyanyi, dan melukis. Hamba merasa sangat diistimewakan ya Allah namun hamba tetap rendah diri atas apa yang telah Engkau berikan dan hamba mempunyai satu tekad tetap menjalankan sesuatu yang benar dan baik.

Pada tanggal 13 Juli 2020 pelatihan potong rambut bersertifikat kembali dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan Aku mencoba mendaftarkan diri karena peserta yang mengikuti pelatihan potong rambut bersertifikat yang dihentikan pada bulan April sudah banyak karena Program Asimilasi di rumah dan dari situlah Aku mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan potong rambut bersertifikat yang dulu Aku inginkan. Ternyata pelatihan potong rambut bersertifikat sangat mengasyikkan.

Pada tanggal 23 Juli 2020 video kami ditayangkan hatiku bergelora karena sangat senang melihat video kami ditayangkan di seluruh Indonesia. Para petugas juga antusias mengucapkan terima kasih atas prestasi yang telah dicapai dan kamipun merasa bangga namun tidak besar kepala. Semua ini adalah skenario Allah Aku hanya menjalankannya saja terima kasih Allah atas semua telah Kau berikan.

Pada tanggal 29 Juli 2020 pelatihan potong rambut bersertifikat telah selesai kami 26 orang yang mengikuti pelatihan potong rambut berhasil mendapatkan sertifikat. Allah selalu memperlihatkan kebesarannya salah satunya dengan jalan ini untuk menuju ke arah yang lebih baik. Pepatah mengatakan “ Walaupun intan jatuh dikubangan lumpur tetaplah masih intan yang mahal harganya ”. Tapi dengan tetap beristiqomah selalu sabar serta ikhlas dalam menjalankan semua kegiatan.

Namun kegiatan pelatihan telah selesai dan Aku dipercaya untuk mengelola perpustakaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak bersama temanku. Hari demi hari ku jalani ternyata minat baca teman-teman di Lembaga Pembinaan Khusus Anak lumayan banyak karena banyak temanteman di Lembaga Pembinaan Khusus Anak yang mengunjungi perpustakaan dan banyak yang meminjam buku dari perpustakaan. Kami juga mendapatkan bantuan banyak buku baru dari Dinas Perpustakaan Provinsi Kalimantan Selatan. Saat pagi hari kami selalu membersihkan perpustakaan dan membersihkan ruang olahraga di Gedung Serba Guna di Lembaga Pembinaan Khusus Anak agar terlihat bersih dan rapi. Setelah selesai membersihkan perpustakaan dan ruangan di Gedung Serba Guna kami duduk bersantai sambil berbincang-bincang.

Wahyu : “Wah, sudah bulan Agustus saja nih”.

Kholik : “Iya betul”.

Zimmy : “Tidak terasa ya, sudah bulan Agustus saja nih, bentar lagi pembagian remisi nih”.

Dali : “Asik”. (Serunya sangat senang)

Sahrani : “Luar biasa perhatian pemerintah buat kita”.

Wahyu : “Iya betul, Sah”.

Lana : “Betul itu”. (sambil menganggukkan kepala)

Zimmy : “Sekarang anak khusus ya”.

Lana : “Kalau dulu tidak ya”.

Dali : “Iya dulu tidak”.

Kholik : “Kita ngomongin 17 Agustus yuk”.

Wahyu : “Asik tuh”.

Zimmy : “Aku dengar nih katanya mau ada lomba dan pertandingan untuk memeriahkan peringatan 17 Agustus tahun ini”.

Lana : “Kamu dengar kabar dari mana ?”.

Dali : “Aku juga dengar sih, dari percakapan Ayah Budi dan Ayah Arasy”.

Kholik : “Yaudah, nanti kita tanyakan sama Ayah Budi dan Ayah Arasy”.

Sahrani : “Kita bisa ikut membantu mempersiapkan perlombaan, ya kan Zimmy ?”. (Sahrani menanyakan pada Zimmy)

Zimmy : “Siap bosku”. (Jawabnya dengan semangat)

Wahyu : “Shut-shutt, itu

Ayah Zulfiqar datang”.(Ayah Zulfiqar pun datang menghampiri)

Kholik : “Gak apa apa kok, Ayah Zulfiqar santai saja kok”.

Ayah Zulfiqar : “Hai, anak-anak lagi ngapain nih ? Sepertinya seru”.(Ayah Zulfiqar bertanya pada kami)

Lana : “Hehe, tidak juga yah”.

Kholik : “Begini yah, kami sedang membicarakan tentang peringatan 17 Agustus nih”.(Menjawab pertanyaan Ayah Zulfiqar)

Ayah Zulfiqar : “Iya anak-anak untuk peringatan 17 Agustus ini sudah ayah siapkan untuk memeriahkan peringatan 17 Agustus, jadi ayah mohon bantuannya untuk mempersiapkan perlombaan ya anak-anak”.

Dali : “Terima kasih yah atas informasinya”.

Perbincangan ini pun diakhiri dengan penuh semangat untuk memeriahkan peringatan 17 Agustus di Lembaga Pembinaan Khusus Anak dan kami pun melanjutkan kegiatan kami di masjid untuk melaksanakan kegiatan pengajian yang dipimpin langsung dari perwakilan Kementerian Agama Kabupaten Banjar.

Cerita ini Aku buat berdasarkan pengalaman yang pernah dialami selama berada di dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak ini banyak suka dan duka. Atas perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

 

Penulis: Muhammad Noor Kholik (LPKA Martapura)

Juara III Lomba Cerpen Piala Menteri Hukum dan HAM RI dalam rangka HUT Ke-75 RI (Kategori Anak)

 

 

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
1
wow
0