Kembangkan 1.000 Cabai Hibrida, Lapas Namlea Perluas Budidaya Pertanian

Kembangkan 1.000 Cabai Hibrida, Lapas Namlea Perluas Budidaya Pertanian

Namlea, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea kembali menambah salah satu tanaman holtikultura dalam budidaya pertaniannya. Setelah tomat, semangka, sawi, buncis, dan jagung yang sudah tumbuh subur, Lapas Namlea memperbanyak komoditas pertaniannya dengan membudidayakan 1.000 benih Cabai. 

“Cabai yang dibudidayakan ini adalah benih hibrida yang kami peroleh dari bantuan Yayasan Bina Tani Sejahtera sebagai mitra Lapas dalam bidang pertanian. Cabai pertama kami tanam pada bulan Juli lalu dan kini sudah mulai tumbuh setelah kami pindahkan dari polybag,” kata Kepala Subseksi Pembinaan, Mustafa La Abidin, Selasa (19/8). 

Ia menambahkan cabai biasanya akan dipanen ketika sudah berumur dua setengah bulan dengan pemeliharaan rutin dan pemberian pupuk yang tepat. 

“Setelah dipindahkan dari media tanam, cabai akan melalui proses perawatan seperti diberikan pupuk NPK, pupuk kendang, dan penyiraman obat-obatan pendukung untuk mendukung tumbuhnya tanaman. Apabila lancar dan tidak ada hambatan akan sesuai estimasi yang kami tentukan,” tambahnya. 

Sementara itu Ketua Kelompok Tani Lapas Namlea, TW, menyampaikan tanaman-tanaman yang dibudidayakan Lapas Namlea terus berprogres dengan baik. “Tomat, buncis, dan sawi yang paling cepat pertumbuhannya, bahkan sawi sudah 2 kali panen dalam bulan ini. Untuk cabai dan semangka ukurannya masih kecil-kecil tapi perlahan-perlahan terus menunjukkan pertumbuhan,” jelas TW. 

Kepala Lapas Namlea, M. M. Marasabessy, menjelaskan penambahan cabai kedalam komoditas pertanian sebagai bentuk komitmennya Lapas Namlea dalam mendukung ketahanan pangan nasional. 

“Kebijakan nasional yang dicetuskan Presiden Prabowo dan diintefsifkan oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk mewujudkan ketahanan pangan terus kami implementasikan di lapangan dengan memberdayakan Warga Binaan di dalamnya dan memperbanyak berbagai jenis tanaman pangan,” ungkapnya.

Sebagai program wajib yang harus dilaksanakan setiap Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan, seluruh Lapas terkhusus di wilayah Maluku terus digenjot untuk berinovasi mendukung ketahanan pangan sebagaimana diinstruksikan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro. 

“Manfaatkan lahan tidur jadi lahan produktif dan gerakkan Warga Binaan dalam mewujudkan hal itu. Apabila lahannya terbatas, inovasikan dengan budidaya pertanian modern seperti hidroponik,” pinta Ricky. (afn)

 

Kontributor: Humas Lapas Namlea

 

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0