Lapas Atambua Panen Lobak, Berdayakan Warga Binaan dengan Keterampilan

Atambua, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Atambua terus tunjukkan komitmennya dalam memberikan pembinaan yang bermakna. Pada Jumat (19/9) Lapas Atambua sukses panen perdana lobak yang dibudidayakan langsung oleh para Warga Binaan di lahan pertanian dalam tembok. Lobak yang sudah siap panen langsung dicabut oleh Kepala Lapas, Bambang Hendra Setyawan, bersama jajarannya.
Bambang mengatakan program pembinaan pertanian merupakan salah satu fokus utama Lapas untuk mewujudkan Narapidana yang mandiri dan produktif. “Kami terus berupaya menciptakan program-program pembinaan yang inovatif dan relevan. Panen lobak ini adalah salah satu contoh nyatanya. Kami berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri dan tanggung jawab pada setiap Warga Binaan,” ucapnya.
Hal ini juga sejalan dengan visi kami untuk menjadikan Lapas sebagai tempat pembinaan, bukan sekadar penjara. “Dengan keterampilan yang mereka miliki, mereka akan lebih siap kembali ke tengah masyarakat dan tidak lagi mengulangi kesalahan,” tambah Bambang.
Panen ini menjadi bukti nyata keberhasilan program pembinaan yang digagas oleh Kepala Subseksi Kegiatan Kerja, Andra Sukabir bersama Ketua Pokja Pertanian, Maria Magdalena Laka. Budidaya lobak dipilih karena tanaman ini relatif mudah dirawat dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
“Kami menggagas program ini untuk memberikan bekal keterampilan praktis, khususnya di bidang pertanian. Kami ingin mereka tidak hanya menjalani hukuman, tetapi juga mendapatkan ilmu dan keahlian yang bisa digunakan setelah mereka bebas nanti,” ujar Maria.
Pihak Lapas juga sangat bangga dengan kerja keras dan semangat para Warga Binaan. “Mereka membuktikan keterbatasan ruang tidak menjadi halangan untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat,“ tegas Maria.
Salah satu Warga Binaan yang ikut dalam kegiatan budidaya ini berinisial B sangat senang bisa terlibat dalam program ini. Sebelumnya, ia tidak memiliki pengalaman sama sekali dalam bercocok tanam.
“Awalnya saya ragu karena tidak pernah bertani. Berkat bimbingan dari petugas, saya jadi mengerti cara menanam, merawat, hingga memanen,” ungkap B.
Kegiatan ini tidak hanya mengisi waktu luang, tapi juga membuatnya merasa lebih berguna. “Kami dilatih untuk bekerja sama, bertanggung jawab, dan yang paling penting, kami belajar dari hal kecil pun bisa menghasilkan sesuatu yang besar. Saya berharap setelah keluar nanti, saya bisa melanjutkan kegiatan ini dan menjadi petani yang sukses,” pungkasnya.
Keberhasilan panen lobak ini menjadi inspirasi dan motivasi bagi seluruh Warga Binaan di Lapas Atambua. Ini membuktikan dengan pembinaan yang tepat dan niat yang kuat, setiap individu memiliki potensi untuk berubah dan berkontribusi positif bagi diri sendiri maupun masyarakat. (IR)
Kontributor: Lapas Atambua
What's Your Reaction?






