Lomba Stand Up Comedy, WBP Bebas Ekspresikan Diri

Lomba Stand Up Comedy, WBP Bebas Ekspresikan Diri

Jakarta, INFO_PAS – Ali Murtado, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang keluar sebagai juara pertama lomba komedi tunggal (stand up comedy) bertajuk Second Chance Star: Show and Shine Your Talent, Rabu (8/12). Ia ditetapkan sebagai pemenang setelah berhasil mengalahkan Marna Julia dari Lapas Perempuan Kelas IIA Malang (Juara 2), Nur Rahman dari Rutan Kelas I Cipinang (Juara 3), Arif Jatmiko dari Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli (Harapan 1), dan Ary Nur Bachri dari Balai Pemasyarakatan (Bapas) Jakarta Timur Jakarta Utara (Harapan 2).

Second Chance Star: Show and Shine Your Talent merupakan ajang unjuk bakat daring yang digelar oleh Second Chance Foundation bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas). Diikuti oleh WBP dari seluruh Indonesia, kegiatan ini digelar untuk menyambut Hari HAM Internasional. Terdapat tiga kategori lomba, yaitu stand up comedy, menyanyi, dan menari. Adapun lomba stand up comedy ini diikuti oleh 69 peserta dari Lapas, Rumah Tahanan Negara (Rutan), dan Bapas di seluruh wilayah Indonesia.

Ketua Second Chance Foundation, Evy Amir Syamsudin, mengatakan keterlibatan WBP membuktikan bahwa dalam segala keterbatasan yang ada, mereka tetap bisa memaksimalkan kemampuannya dalam berkarya asal diberi kesempatan. “Kegiatan ini bentuk komitmen kami dalam menyediakan wadah bagi WBP untuk menunjukkan talenta mereka di tengah keterbatasan ruang, jarak, dan interaksi selama pandemi COVID-19,” ujar Evy.

Ia mengatakan, meski fisik WBP terkurung, tetapi gagasan, pikiran, atau imajinasi mereka tak terbelenggu, menembus batas tembok dan jeruji besi. Menurutnya, setiap WBP memiliki hak kodrati manusia untuk mengubah kehidupan. Masa-masa menjalani hukuman dapat menjadi momen-momen berharga bila diberi ruang dan kesempatan untuk berkarya.

Evy juga menyampaian apresiasi atas dukungan penuh Ditjenpas dan seluruh jajaran Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan dalam pengembangan talenta WBP. Dukungan pemangku kepentingan sangat dibutuhkan WBP dalam membangun kehidupan yang layak agar dapat berdiri sejajar dengan masyarakat saat bebas nanti.

Sementara itu, juri stand-up comedy, Komika Duto Triadjie berharap kompetisi seperti ini dapat membantu WBP menggali potensi mereka. “Semoga semakin banyak acara seperti ini dan semoga orang-orang yang ikut kompetisi ini bisa terus belajar stand-up comedy, bisa terus bercerita tentang hidup mereka karena cerita hidup mereka itu bukan cuma sekedar cerita, tapi itu juga punya nilai yang bisa digali,” kata Duto.

Anggota juri stand-up comedy lainnya, Komika Muhammad Fikri alias Fikri “Kuning” menilai, stand up comedy dalam penjara dapat dijadikan salah satu alternatif untuk mengubah stigma publik terhadap WBP maupun mantan narapidana. “Ketika gue dapet kenalan teman-teman mantan narapidana, mereka itu baik-baik, loh. Mereka udah tahu apa yang harus mereka lakukan di luar. Mereka memang menertawakan tragedi yang terjadi di mereka, tapi mereka menyadari itu untuk tidak diulangi,” kata Fikri.

Senada, finalis Nur Rahman menyampaikan kegiatan yang dilaksanakan sangat keren dan menarik. “Kami diajarin untuk tampil di depan umum, dibimbing para petugas, diberi kesempatan berekspresi. Terima kasih untuk semua petugas dan Second Chance Foundation yang telah memberikan kesempatan. Bagi kami, ini merupakan kesempatan yang sangat luar biasa. Semoga setelah bebas dapat dijadikan pilihan karir,” ucapnya. (afn/prv)

What's Your Reaction?

like
1
dislike
1
love
1
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0