LPN Jakarta Kembali Gelar Pengajian Kajian Islamiyah bersama Majelis Taklim An-Nisa

Jakarta, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Jakarta menggelar Pengajian Kajian Islamiyah bersama Majelis Taklim An-Nisa, Kamis (24/1) di Mesjid Darusyifa Lapas Narkotika Jakarta. Acara ini dihadiri oleh Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Jakarta, perwakilan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, jamaah Majelis Taklim An-Nisa, serta pejabat struktural, petugas, dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Narkotika Jakarta. Sebelumnya, acara dibuka dengan tilawah oleh santri WBP Lapas Narkotika Jakarta. "Pengajian ini merupakan bentuk kegiatan pembinaan kerohanian yang pastinya sangat dibutuhkan bagi kita semua untuk menambah wawasan pengetahuan dan menambah kualitas keimanan dan ketaqwaan menuju istiqomah dalam melaksanakan ajaran Islam,” tutur Kalapas Narkotika Jakarta, Asep Sutandar. Ia menjelaskan dari 2.456 penghunia Lapas Narkotika Jakarta, terdapat WBP yang mengikuti kegiatan pembinaan kemandirian di Balai Latihan Kerja te

LPN Jakarta Kembali Gelar Pengajian Kajian Islamiyah bersama Majelis Taklim An-Nisa
Jakarta, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Jakarta menggelar Pengajian Kajian Islamiyah bersama Majelis Taklim An-Nisa, Kamis (24/1) di Mesjid Darusyifa Lapas Narkotika Jakarta. Acara ini dihadiri oleh Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Jakarta, perwakilan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, jamaah Majelis Taklim An-Nisa, serta pejabat struktural, petugas, dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Narkotika Jakarta. Sebelumnya, acara dibuka dengan tilawah oleh santri WBP Lapas Narkotika Jakarta. "Pengajian ini merupakan bentuk kegiatan pembinaan kerohanian yang pastinya sangat dibutuhkan bagi kita semua untuk menambah wawasan pengetahuan dan menambah kualitas keimanan dan ketaqwaan menuju istiqomah dalam melaksanakan ajaran Islam,” tutur Kalapas Narkotika Jakarta, Asep Sutandar. Ia menjelaskan dari 2.456 penghunia Lapas Narkotika Jakarta, terdapat WBP yang mengikuti kegiatan pembinaan kemandirian di Balai Latihan Kerja telah menghasilkan banyak karya seperti miniatur ondel-ondel khas Kebudayaan Betawi, pembuatan kaligrafi, dan perkayuan. “Semoga semua kebaikan yang ada menjadi ladang amal yang Allah berikan pahala sebanyak banyaknya,” harap Asep. Selanjutnya, Ghina selaku Ketua Majelis Taklim An-Nisa menyampaikan pihaknya berencana melaksanakan taklim keliling lapas/rutan di Jakarta. “Semoga dengan adanya kegiatan pengajian kita bisa saling bertukar energi yang baik, yang bisa saling mendukung dalam kebaikan dalam rangka saling menasihati dalam kebaikan sehingga bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita ke hadirat Allah SWT,” tuturnya seraya berharap kegiatan taklim bisa terus berlanjut kedepannya. Acara dilanjutkan dengan pembacaan shalawat dan dzikir istighfar bersama dipimpin oleh Ustazah Eha Sulaiman yang diikuti dengan khidmat oleh semua para peserta pengajian serta serah terima cinderamata dari Majelis Taklim An-Nisa kepada Lapas Narkotika Jakarta dan sebaliknya sebagai tanda silaturahmi. [caption id="attachment_71971" align="aligncenter" width="300"] pengajian di Lapas Narkotika Jakarta[/caption] Adapun tausyiah disampaikan oleh Ustaz Agus Abu Bakar dengan tema “Pertanggungjawaban Umur Dihadapan Allah SWT. Ia menyampaikan Allah selalu menerima taubat hamba-Nya yang sungguh-sungguh bertaubat dengan memperbaiki ibadah dan memperbanyak shalawat dan dzikir istighfar memohon ampunan dan syafaat Nabi Muhammad SAW. Ia menjelaskan dzikir yang paling utama adalah shalawat dan istighfar karena shalawat dan istighfar tidak dibaca oleh iblis dengan sifat angkuhnya. "Mari sama-sama kita bersihkan hati sehingga bisa mengenal AllAh SWT dan mengikuti apa yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Teruslah memohon kepada AllAh agar dibimbing ke jalan yang benar. Semoga kita semua Istiqomah hingga akhir usia,” ajaknya. Salah satu WBP yang mengikuti pengajian, Hambali, bercerita sebelum jadi penghuni di lapas, ia merupakan anak dan suami yang menjadi tulang punggung keluarganya. Ketika mengalami kesulitan ekonomi, dirinya khilaf menjadi gelap mata dan menghalalkan segala cara sampai akhirnya nekat mengikuti ajakan teman menjadi kurir narkoba yang menyebabkannya masuk penjara ini. "Setelah tertangkap dan menjadi WBP Lapas Narkotika Jakarta, ia justru aktif mengikuti kegiatan pembinaan kepribadian, yaitu santri lapas sehingga bisa bisa belajar mengaji dan mengetahui tata cara salat. “Mohon doanya semoga saya bisa istiqomah setelah bebas dari Lapas Narkotika Jakarta, mampu membuktikan menjadi pribadi yang lebih baik, dan memberikan manfaat terutama untuk agama, orang tua, keluarga, dan masyarakat,” pinta Hambali.     Kontributor: Nurmala Dewi

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0