Melirik Aktivitas Penghuni Rutan Kelas II Sidrap

Berada di balik jeruji penjara bukanlah akhir dari kehidupan, bukan pula akhir dari segalanya.Akan tetapi awal mula kehidupan yang harus dijalani, sebagai penempaan diri untuk merajut kehidupan Baru untuk dipetik hikmahnya. Sebab bukan kekalahan yang terus datang, melainkan kesungguhan untuk menjalani masa depan menjadi lebih bermanfaat. Keteguhan diri dan keyakinan hati inilah yang tercermin dari para warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) kelas II B Kabupaten Sidrap. Dengan bimbingan dan inspiratif sebuah kreatifitas dibalik jeruji besi, keterampilan pembuatan batu nisan yang berukuran sedang. Kepala Rumah Tahanan Negara Klas IIB Kabupaten Sidrap, Mansyur yang ditemui kemarin menjelaskan, hidup dibalik jeruji menyimpan banyak hikmah bagi manusia untuk bangkit kembali menyusun lembaran masa depan yang lebih baik dan lebih menjanjikan. Tak ada kata pesimis dan menyerah. Apalagi sampai apatis dalam hidup. "Ada banyak hikmah dan pelajaran hidup di balik jeruji besi sebuah harapan mendapat bayangan masa depan yang lebih baik packa keluar dari jeruji harus ditanamkan. Hidup dibalik jeruji penuh kesengsaraan menimbulkan ketekunan dan dari ketekunan itu menimbulkan tahan uji," kata Mansyur. Warga binaan rumah tahanan negara Kelas IIB Kabupaten Sidrap ini diberikan kerajinan tangan untuk membuat batu nisan.Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan agar warga binaan bisa produktif setelah keluar dari rumah tahanan negara. Mansyur mengatakan, bahwa selain kerajinan membuat batu nisan pihak Rumah tahanan juga membina para pelanggar hukum lainnya yang telah berubah status menjadi warga binaan Rumah Tahanan Negara Kelas II B Sidrap juga membuka program pembinaan kemandirian berupa pembudidayaan ikan lele dan peternakan itik. Mansyur mengku ide yang diberikan kepada warga binaan berdasarkan survai di lapangan akan kebutuhan telur itik dan ikan lele semakin meningkat, khususnya untuk masyarakat Sidrap. Disamping itu pula kata Mansyur melalui kegiatan ini para warga binaan pemasyarakatan paling tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehingga setelah bebas nantinya dapat mengembangkan dan bisa menjadi lahan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga serta tidak mengulangi kembali tindak pidana (kejahatan) yang pernah dilakukan. Sementara, Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Rutan Sidrap, Amran menambahkan, kegiatan yang diberikan para warga binaan merupakan salah satu langkah maju dalam pengembangan, pembinaan kemandirian para warga binaan rumah tahanan. "Hal tersebut juga yang kami lakukan merupakan suatu kewajiban bagi para petugas rumah tahanan untuk melakukan pembinaan dan pembimbingan terhadap para pelanggar hukum yang berstatus narapidana dibekali keterampilan agar dapat menjadi masyarakat yang berguna dan produktif," katanya. Amran mengatakan, pihaknya akan terus mendukung keterampilan warga binaan untuk mempromosikan dan meningkatkan kemandirian mereka. Selain untuk menghilangkan rasa jenuh selama dalam Rutan, hasil kreatifitas warga binaan untuk ke depan akan diikutsertakan dalam event-event pameran industri ekonomi kreatif bertaraf daerah, bahkan tingkat nasional. "Kami berharap agar para warga binaan rutan kelas IIB Sidrap ini, apabila sudah bebas nantinya bisa menjadi masyarakat yang berguna, terutama pada keluarganya sendiri," pungkasnya. (rif) Sumber : parepos.co.id