Membuka Pintu Taubat Bersama Damai Indonesiaku di Lapas Narkotika Jakarta

Jakarta, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Jakarta kerja sama dengan TV One melaksanakan program pembinaan kerohanian Islam, yaitu kajian tausiyah bertema “Membuka Pintu Taubat”, Sabtu (8/12). Bertempat di Masjid Darussyifa Lapas Narkotika Jakarta, kegiatan ini menghadirkan tiga penceramah, yakni K.H. Syarif Matnadjih, K.H. Cholil Nafis, dan Ustaz Arifin Nugroho yang disiarkan langsung oleh stasiun TV One Program Damai Indonesiaku. Hadir pula, Direktur Pelayanan Tahanan dan Pengelolaan Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Pejabat Pratama Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, serta tamu undangan dari Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur, Komando Distrik Militer 05 Jakarta Timur, Kepolisian Sektor Metro Jatinegara, Komando Rayon Militer 01 Jatinegara, tokoh agama dan masyarakat setempat, serta jajaran pejabat, petugas, dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Narkotika Jak

Membuka Pintu Taubat Bersama Damai Indonesiaku di Lapas Narkotika Jakarta
Jakarta, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Jakarta kerja sama dengan TV One melaksanakan program pembinaan kerohanian Islam, yaitu kajian tausiyah bertema “Membuka Pintu Taubat”, Sabtu (8/12). Bertempat di Masjid Darussyifa Lapas Narkotika Jakarta, kegiatan ini menghadirkan tiga penceramah, yakni K.H. Syarif Matnadjih, K.H. Cholil Nafis, dan Ustaz Arifin Nugroho yang disiarkan langsung oleh stasiun TV One Program Damai Indonesiaku. Hadir pula, Direktur Pelayanan Tahanan dan Pengelolaan Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Pejabat Pratama Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, serta tamu undangan dari Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur, Komando Distrik Militer 05 Jakarta Timur, Kepolisian Sektor Metro Jatinegara, Komando Rayon Militer 01 Jatinegara, tokoh agama dan masyarakat setempat, serta jajaran pejabat, petugas, dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Narkotika Jakarta. “WBP diberikan program pembinaan kepribadian dan kemandirian  untuk mengisi hari-hari mereka dengan keterampilan seperti membuat roti dan meracik kopi agar ketika bebas nanti bisa hidup mandiri karena punya bekal untuk berkarya di masyarakat,” ucap Kepala Lapas Narkotika Jakarta, Asep Sutandar. Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran Surah Az-Zumar ayat 53 dan 54 oleh Iwan Kurniawan, salah satu WBP yang juga santri di Masjid Darussyifa Lapas Narkotika Jakarta. Acara kemdudian dibuka oleh Ustaz M.A gung IzzulHaq selaku pembawa acara TV One program Damai Indonesiaku untuk selanjutnya diii oleh tausyiah K.H. Cholil Nafis, K.H. Syarif Matnadji,h  dan Ustadz Arifin Nugroho. [caption id="attachment_70017" align="aligncenter" width="300"] kajian tausiyah di LPN Jakarta[/caption] Dalam ceramahnya, K.H. Cholil Nafis menyampaikan empat makhluk Allah, yakni malaikat yang tak pernah maksiat, syeitan yang selalu salah selalu membangkang akan perintah Allah, hewan yang tidak dimintai pertanggung jawaban oleh Allah, dan manusia yang hidupnya kadang baik kadang buruk yang imannya bisa naik turun, sering melakukan kesalahan, tapi juga bisa melakukan kebaikan. “Manusia memang sering melakukan kesalahan dalam hidupnya, tapi jangan pernah berputus asa dari ampunan dan ahmat Alloha SWT. Jika berbuat salah segeralah bertaubat,” pesannya. Selanjutnya, Ustaz Arifin Nugroho menyampaikan sesungguhnya Allah Maha Penyayang dan Maha Pengampun bagi manusia yang tergelincir dalam linangan dosa kemudian menyadari akan semua kekeliruannya. “Segera bertaubat lalu Allah mampukan manusia itu untuk bangkit dan diampuni dosa-dosanya. Maka sesungguhnya Allah itu cinta terhadap mereka yang mau bertaubat,” tuturnya. Terakhir, K.H. Syarif Matnadjih dalam ceramahnya menuturkan manusia yang bertaubat ketika Allah menerima taubatNya dan mengampuni semua kesalahannya bisa jadi manusia itu akan menjadi kekasih Allah. Ia menambahkan kisah Nabi Yunus yang berada di dalam perut ikan pernah mengalami tiga kegelapan, yaitu kegelapan selama di dalam perut, kegelapan sepanjang malam, dan kegelapan di dasar laut. “Nabi Yunus mengingat dan mengakui segala kedzoliman dan kebodohan diri, maka Allah segera memberikan pertolonganNya dengan mengeluarkan Nabi Yunus dari dalam perut ikan tersebut,” pungkasnya.     Kontributor: Nurmala Dewi

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0