Persiapan Penilaian TPN, Ditjenpas Gelar FGD bagi 9 UPT Pemasyarakatan

Persiapan Penilaian TPN, Ditjenpas Gelar FGD bagi 9 UPT Pemasyarakatan

Jakarta, INFO_PAS – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) terus mendorong dan mendukung Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan untuk melakukan kinerja dengan baik. Untuk itu, Ditjenpas mendukung sembilan UPT Pemasyarakatan yang telah mendapat penilaian dari Tim Penilai Internal untuk selanjutnya mendapatkan penilaian dari Tim Penilai Nasional (TPN).

Sebagai salah satu langkah yang dilakukan untuk mendorong agar UPT Pemasyarakatan mendapat predikat Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM), dilakukan Focus Group Discussion Pembangunan Zona Integritas (ZI) WBK/WBBM pada UPT Pemasyarakatan, Kamis (15/9) di Graha Bakti Pemasyarakatan. Giat tersebut diikuti sembilan UPT Pemasyarakatan, yakni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Sidoarjo, Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun, Lapas Narkotika Kelas IIA Jakarta, Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Labuhan Deli, Rutan Kelas IIB Wates, Rutan Kelas IIB Magetan, Rutan Kelas IIB Gresik, dan Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Kelas II Blitar.

Pada kesempatan tersebut, setiap Kepala UPT pemasyarakatan mempresentasikan informasi terkait perubahan pada delapan area perubahan ZI. “Untuk memaksimalkan ZI, ada baiknya pelaksanaannya diketahui dan dipahami oleh seluruh petugas pada UPT masing-masing. Dengan demikian, tercipta rasa persatuan dan rasa memiliki bagi seluruh petugas,” pesan Sekretaris Ditjenpas, Heni Yuwono.

Heni menyatakan dukungan dan apresiasinya untuk kerja keras para petugas di UPT Pemasyarakatan. Untuk itu, ia mengingatkan agar pada penilaian TPN nanti para Kepala UPT Pemasyarakatan memberikan penampilan yang baik. Selain itu, mereka juga harus memperhatikan waktu dan kesesuaian materi presentasi yang akan disampaikan.

“Kita harus menampilkan seutuh-utuhnya apa yang menjadi jati diri UPT, begitu juga dengan inovasi yang dibuat. Makin dekat dengan ciri khas UPT tersebut, akan makin baik,” sambung Heni.

Senada, Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi, Muji Raharjo, menyampaikan setiap UPT yang terlibat sebaiknya saling mendukung. Ada baiknya juga sembilan UPT ini belajar dari UPT yang telah terlebih dahulu meraih predikat WBK. “Kita juga harus memperhatikan poin-poin penting yang akan ditampilkan yang merupakan nilai khas dari UPT,” ujar Muji.

Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi, Thurman Hutape, juga memberikan semangat yang sama bagi UPT yang sedang berproses mendapat predikat WBK. Ia menilai hal ini merupakan hal baik karena memberi kesempatan untuk UPT menggali potensi terbaiknya.

“Pembangunan ZI tentu sudah melalui proses panjang. Untuk itu, saya mengajak seluruh pihak melakukan perubahan yang lebih baik dan terus berproses dalam memberikan kinerja terbaiknya,” ajaknya.

Thurman juga mengingatkan setiap UPT agar memperhatikan data dukung yang telah disampaikan. Apabila ada hal-hal yang masih perlu diperbaiki, agar disiapkan sebelum dilakukan penilaian TPN. “Silakan siapkan data dukung yang diperlukan sebagai bukti pelaksanaan WBK di UPT,” pintanya.

Pada kesempatan tersebut, Ditjenpas menyerahkan sarana prasarana untuk mendukung Pembangunan ZI dengan memberikan lima perangkat komputer kepada setiap UPT. (yp)

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0