Sambangi Lapas Narkotika Karang Intan, Kakanwil Ditjenpas Kalsel Tinjau SAE dan Hadiri Peringatan Isra Mikraj

Karang Intan, INFO_PAS – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kalimantan Selatan, Mulyadi, sambangi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan, Sabtu (1/2). Disambut oleh jajaran Lapas Narkotika Karang Intan, Kakanwil diajak berkeliling melihat pelaksanaan pembinaan dan layanan, kemudian memberikan penguatan bagi petugas.
“Saya mengingatkan seluruh petugas, jangan terlibat dalam peredaran atau penyalahgunaan narkoba agar tidak menghadapi konsekuensi hukum yang merugikan banyak pihak. Kami tidak akan menyalahkan sepenuhnya Unit Pelaksana Teknis jika terjadi kekurangan petugas, tetapi akan memberikan reaksi tegas terhadap petugas yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba,” tegas Mulyadi.
Di hadapan seluruh jajaran Lapas Narkotika Karang Intan, ia melarang penyebaran handphone di Lapas dengan mengoptimalkan peran petugas Pengamanan Pintu Utama. “Peran petugas portir sebagai kunci utama keamanan. Saya mengingatkan petugas portir agar menjaga integritas dalam bertugas guna mencegah penyelundupan narkoba dan handphone,” pesannya.
Kakanwil juga menekankan regu pengamanan Lapas untuk selalu memperhatikan empat aspek utama dalam menjalankan tugas, yakni titik atau tempat rawan, waktu rawan, orang rawan, dan barang rawan. Pengawasan yang ketat terhadap faktor-faktor ini sangat penting untuk memastikan kondisi Lapas tetap aman dan kondusif.
“Titik-titik rawan, seperti bengkel kerja, dapur, tempat ibadah, kantor administrasi, dan tembok pembatas. Selain itu, waktu-waktu tertentu juga menjadi momen krusial di mana risiko kejadian meningkat, seperti saat pergantian shift petugas, waktu istirahat, atau jam kunjungan. Individu tertentu juga perlu mendapat perhatian, terutama Warga Binaan dengan hukuman tinggi, seperti hukuman mati atau lebih dari 20 tahun, dan mereka yang memiliki pengaruh besar di lingkungan Lapas. Selain itu, barang-barang tertentu yang termasuk kategori rawan, seperti narkoba, handphone, senjata tajam, dan alat komunikasi ilegal lainnya yang dapat digunakan untuk tindakan yang mengganggu keamanan,” urai Mulyadi.
Tak lupa, ia mengimbau seluruh jajaran agar tidak membentuk kelompok eksklusif, tetapi bekerja secara tim untuk mencapai tujuan bersama dalam Pemasyarakatan serta mendukung terwujudnya 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, khususnya dalam hal ketahanan pangan melalui pemberdayaan Warga Binaan. Tidak ketinggalan, sinergi dengan Aparat Penegak Hukum setempat untuk mendukung pelaksanaan tugas Pemasyarakatan
“Mari bekerja dengan hati, berhati-hati, dan jangan sesuka hati,” ajak Mulyadi.
Sementara itu, Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Karang Intan, Edi Mulyono, berharap penguatan yang disampaikan Kakanwil Ditjenpas Kalimantan Selatan menjadi motivasi untuk menghasilkan kinerja terbaik dalam pelaksanaan tugas. “Kami berharap semua yang disampaikan menjadi motivasi bagi untuk mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, menghindari pelanggaran demi nama baik diri dan organisasi,” harapnya.
Dalam kunjungannya tersebut, Kakanwil mengapresiasi program kemandirian yang diselenggarakan di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Narkotika Karang Intan yang beralamat di jalan PM Noor Desa Lihung Karang Intan. Ia melihat langsung pelaksanaan pembinaan kemandirian di area SAE I, di antaranya panen ikan nila dengan total berat 50 kilogram, tanaman daun mint, dan memberi pakan ikan koi.
“Program ini selaras dengan program akselerasi Menteri Imipas sebagai dukungan terhadap ketahanan pangan nasional dengan memberdayakan Warga Binaan,” pujinya.
Beranjak ke area SAE II, Kakanwil melihat berbagai program kemandirian pertanian dengan ragam tanaman sayur, seperti kangkung, jagung, dan pembuatan kolam ikan baru. Sementara itu, area SAE III terdapat program kemandirian peternakan, mulai dari ternak burung murai batu, ayam kampung swedia, dan ayam petelur.
“Program pembinaan kemandirian yang diselenggarakan Lapas Narkotika Karang Intan membekali Warga Binaan keterampilan produktif sebelum nantinya mereka kembali ke masyarakat dengan lebih percaya diri dan bernilai,” tutur Mulyadi.
Mendampingi Kakanwil, Kalapas Narkotika Karang Intan tegaskan komitmen jajarannya dalam optimalisasi pembinaan kemandirian dan kepribadian dalam rangka reintegrasi sosial Warga Binaannya agar mereka memiliki kesempatan yang sama mendapatkan pembinaan kemandirian maupun kepribadian. “Kami berkomitmen menyelenggarakan pembinaan kemandirian dan kepribadian seoptimal mungkin untuk membekali Warga Binaan keahlian dan muatan karakter positif untuk meningkatkan kualitas hidup mereka sehingga siap kembali ke masyarakat,” tegasnya.
Di sela-sela kunjungannya ke Lapas Narkotika Karang Intan, Kakanwil turut menghadiri peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW 1446 Hijirah di Lapas tersebut. Kegiatan mengusung tema ‘Kita Jadikan Isra Mikraj sebagai Momentum dalam Kehidupan untuk Tetap Tawadu dan Bertakwa’ ini dihadiri jajaran struktural, petugas, dan Warga Binaan Lapas Narkotika Karang Intan.
Mulyadi menekankan bahwa Isra Mikraj bukan sekadar perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW, tetapi momentum besar yang mengajarkan nilai ketaatan, ketakwaan, keimanan, dan keikhlasan. Ia mengajak seluruh Warga Binaan menjadikan peringatan ini sebagai motivasi untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik, memperkuat hubungan dengan Allah SWT melalui salat dan ibadah lainnya.
"Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan, namun yang terbaik di antara kita adalah mereka yang mau bertaubat dan memperbaiki diri. Jangan pernah merasa terlambat untuk berubah. Waktu yang ada di sini adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperkuat iman, dan menata kembali kehidupan agar lebih bermakna di masa depan," ajaknya.
Kakanwil juga mengapresiasi program pembinaan keagamaan yang terus dilangsungkan Lapas Narkotika Karang Intan. Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat penting dalam membangun mental dan spiritual Warga Binaan sehingga menjadi bekal saat kembali ke masyarakat.
Pada peringatan tersebut, Ustaz Sailillah selaku penceramah dari Pondok Pesantren Al Falah, Banjarbaru, mengingatkan pentingnya mensyukuri nikmat iman dan Islam, serta melaksanakan salat dengan tekun sebagai bentuk kepatuhan kepada Allah SWT. "Isra Mikraj mengajarkan kepada kita bahwa salat adalah ibadah utama yang diperintahkan langsung oleh Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus menjadikannya sebagai kebutuhan, bukan sekadar kewajiban," pesannya.
Kontributor: Kanwil Ditjenpas Kalsel, LPN Karang Intan
What's Your Reaction?






