Susun Litmas Asimilasi, PK Bapas Wonosari Kunjungi Keluarga Klien

Susun Litmas Asimilasi, PK Bapas Wonosari Kunjungi Keluarga Klien

Wonosari, INFO_PAS – Pembimbing Kemasyarakatan (PK) pada Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Wonosari, Pedro Soares, mengunjungi keluarga Klien Pemasyarakatan di Desa tepus Gunungkidul, Senin (18/7). Kunjungan dilakukan Pedro untuk menggali data dan informasi dalam penyusunan Penelitian Kemasyarakatan (Litmas).

Dua orang Klien inisial S dan W dengan kasus Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya (Pasal 40 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990), memperoleh vonis pidana dari Pengadilan Negeri Wonosari selama empat bulan. Setelah menjalani pidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wonosari, kedua warga Tepus Gunungkidul ini berhak diusulkan untuk memperoleh hak Asimilasi di rumah.

Pedro Soares mulanya bertandang ke Balai Desa Tepus, memperkenalkan diri kepada perangkat desa dan menyampaikan maksudnya datang ke sini. Pedro meminta pihak pemerintah setempat untuk dapat membantu mengawasi Klien yang memperoleh program Asimilasi di rumah.

“Kami minta kerja samanya untuk nantinya membantu membimbing dan mengawasi mereka,” pinta Pedro.

Ia kemudian melanjutkan perjalanannya ke tempat tinggal penjamin. Bertindak sebagai penjamin adalah istri para Klien. Pedro menjelaskan maksud kedatangannya untuk menggali data dan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan Litmas, memastikan kelaikan penjamin, dan dibuktikan dengan surat kesanggupan penjamin bermaterai.

“Kedatangan saya kebsini untuk melaksanakan tugas pembuatan Litmas, sebagai salah satu persyaratan dalam pengusulan program Asimilasi di rumah dalam rangka penanggulangan COVID-19," terang Pedro.

Dalam proses wawancara, Pedro juga menyampaikan bahwa pelayanan dari Bapas Wonosari tidak dipungut biaya alias nol rupiah, di mana jajaran Bapas Wonosari telah berkomitmen untuk memberikan layanan publik yang optimal.

Saat diminta menceritakan ulang mengenai kronologis kasus suaminya, salah satu istri Klien menumpahkan tangis lantaran anak-anaknya masih kecil dan menanyakan keberadaan sang ayah selama ini. Pedro pun mencoba menenangkan dan menguatkan hati penjamin tersebut. “Selama menjalani pembinaan di Lapas Wonosari, para suami Ibu-ibu dalam keadaan sehat, dan mendapat penguatan kepribadian oleh para petugas,” terang Pedro.

Kunjungan rumah penting dilakukan oleh PK untuk mengetahui kondisi sebenarnya terkait penjamin, karena nantinya pihak penjamin juga memiliki tanggung jawab dan peran dalam membimbing dan mengawasi Klien jika memperoleh Asimilasi. Sebelum berpamitan, Pedro kembali mengingatkan penjamin agar segera mengurus surat kesanggupan bermaterai sebagai syarat administratif, sehingga bisa segera dilakukan sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan Bapas Wonosari.

“Saat ini yang terpenting ibu-ibu semua tetap sabar, kuat, dan ikhlas menerima apapun kondisi dan keadaan para suaminya. Tetap berdoa untuk suaminya agar bisa memperoleh Asimilasi dan menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya,” pungkas Pedro. (prv)

 

Kontributor: Humas Bapas Wonosari

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0