Terbatas di Lapas, Febri Vokalis Antrabez Minum Ini Buat Jaga Suara

Jujur saja siang tadi penulis pertama kali ke Lembaga Permasyarakatan (Lapas) yang berada di Kerobokan, Kuta, Badung Rabu (4/12). Waktu menunjukkan pukul 11.55 Wita, wah telat nih hampir satu jam. Ebusset… Acara Launching Komunitas Antrabez sudah mulai euy. Penulis bersama teman juga dari Musiklik.com buru-buru masuk ke Lapas, lewatin metal detector, pemeriksaan manual lalu titip kartu identitas. Lari cepat sampai napas gak terengah-engah. Tapi seru sih, lewatin tembok-tembok tinggi dan berduri. Udah lah, ngawurnya gitu dulu. Penulis mau cerita nih obrolan bareng Febri, vokalis Antrabez. Enggak ada maksud apa-apa ya Musiklikers, penulis ngobrol sama Febri cuma ngerasa penasaran saja, kalau vokalis band itu kan mesti jaga pola makan ya biar suara tetap oke. Nah, gimana sama Febri yang segalanya terbatas di Lapas? “Febri, gimana sih jaga suara serak basahmu biar tetap oke waktu dipakai manggung?,” tanyaku santai sambil duduk di depan panggung. Fe

Terbatas di Lapas, Febri Vokalis Antrabez Minum Ini Buat Jaga Suara
Jujur saja siang tadi penulis pertama kali ke Lembaga Permasyarakatan (Lapas) yang berada di Kerobokan, Kuta, Badung Rabu (4/12). Waktu menunjukkan pukul 11.55 Wita, wah telat nih hampir satu jam. Ebusset… Acara Launching Komunitas Antrabez sudah mulai euy. Penulis bersama teman juga dari Musiklik.com buru-buru masuk ke Lapas, lewatin metal detector, pemeriksaan manual lalu titip kartu identitas. Lari cepat sampai napas gak terengah-engah. Tapi seru sih, lewatin tembok-tembok tinggi dan berduri. Udah lah, ngawurnya gitu dulu. Penulis mau cerita nih obrolan bareng Febri, vokalis Antrabez. Enggak ada maksud apa-apa ya Musiklikers, penulis ngobrol sama Febri cuma ngerasa penasaran saja, kalau vokalis band itu kan mesti jaga pola makan ya biar suara tetap oke. Nah, gimana sama Febri yang segalanya terbatas di Lapas? “Febri, gimana sih jaga suara serak basahmu biar tetap oke waktu dipakai manggung?,” tanyaku santai sambil duduk di depan panggung. Febri lalu menjawab, “Air putih sih yang paling penting,” ujarnya serius dengan tingkat keyakinan 97,6%. Tak ada kencur, kecap manis, jahe maupun jeruk nipis buat jagain suaranya tetap eksis. Cukup air putih biasa, gak dingin gak panas. “Kita di Lapas makannya yang disediain saja, apa yang ada itu kita lahap, ga mikir buat jagain suara. Yang penting sih minum air,” tutur Febri sekali lagi meyakinkan penulis kalau air adalah obat mujarab baginya. Berulang kali Febri menjawab pertanyaan sambil mengelus-elus tenggorokannya dengan tangan kanannya. Lucu saja. Ehm oke, penulis masih penasaran, soalnya lagu Antrabez Band sebagian besar bernada tinggi. “Lalu gimana caramu menjaga biar suara tetap stabil? Bagus gitu kayak keurus pita suaranya,” cerewet penulis. Ternyata eh ternyata, Febri lalu curhat, tzeeng… tzeeng…. “Sebenarnya saya dulu pengamen, biasa nyanyi tiga kali 45 menit di kafe-kafe. Ya sudah terbiasa lah. Apalagi manggung sama Antrabez sudah terlatih, kan biasa latihan,” terangnya dengan rasa percaya diri. “Oohhh gituuuu…,” penulis manggut-manggut. Tiba-tiba panggilan dari sipir penjara tertuju ke Febri. Febri harus segera beranjak, dia harus apel bukan ngapel ya Musiklikers. “Eh mau ke mana?” tanya penulis. “Mau apel sebentar,” ungkapnya sambil bawa nasi kotak keluar aula. “Satu pertanyaan lagi, berapa liter air eh berapa gelas air kamu minum sehari?” “Ehm, berapa yaa?” Febri bingung. (sambil jalan ke luar aula) “Nah tuh, kalau segitu bisa lima botol sehari,” terang Febri sambil nunjuk aqua tanggung 600 ml di atas meja. Febri pun lalu beranjak pergi. Penulis bilang “Oke Febri, makasi” lalu mulai menghitung 600 ml dikali 5 jadi 3000 ml. Oke sip. Penulis lalu menuju tempat duduk dan makan nasi kotak. Uugh lapar. (Klik juga: Inilah Komunitas Antrabez Pertama di Indonesia, Salah Satunya Mewadahi Seni Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan) Ternyata sesaat kemudian, ketika penulis baru membuka kertas nasi yang menutupi lauk ayam nasi kotak, tiba-tiba Febri datang dan duduk di sebelah penulis. “Eh ayo makan-makan,” serunya. Penulis sontak kaget, “Lah katanya apel?” “Ya kan apel itu cuma lapor doang selesai,” ungkapnya. Penulis mengira bakal ada baris-berbaris menghadap tiang bendera dan mendengar arahan inspektur upacara di bawah terik matahari berjam-jam. Makanya tadi ngejar dia buat selesaiin wawancara, Ah dasar pengkhayal, pertama kali sih ke lapas.

Ngobrolnya lanjut ya Feb…

Nah, penulis punya kesempatan lagi nih buat gali-gali racikan Antrabez Band. Kebetulan lagi sama Febri, pria asal Banyuwangi kece badai ini. Ia bercerita kalau perjuangannya sampai menjadi vokalis itu sebelumnya lewatin tes. Ehm, gak ujian nasional doang ada tes nya ya Musiklikers. Mau tau keseruan Febri ikutin tes? Tetap pantengin ya web Musiklik.com hihi.

Sumber : musiklik.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0