Pasangkayu, INFO_PAS – Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan wilayah Sulawesi Barat melaksanakan shalat taubat dan dzikir secara serentak, Selasa (12/4). Di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Pasangkayu, kegiatan tersebut diikuti 21 pegawai dan 81 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), baik narapidana maupun tahanan.
Pelaksanaan shalat taubat dan dzikir di Rutan Pasangkayu dipimpin oleh ustad dari Kementerian Agama Kabupaten Mamuju, yakni Ustad Mu’min Babul Khaer. Ia juga memandu pelaksanaan dzikir hingga membuat para jamaah meneteskan air mata. “Kegiatan ini sebagai upaya memproteksi dan introspeksi diri bagi petugas dan WBP serta program kelanjutan pencegahan dan pemberantasan narkoba,†terang Kepala Rutan Pasangkayu, Abdul Waris.
Ia menambahkan bahwa program pembinaan kerohanian yang telah berjalan baik selama ini di Rutan Pasangkayu seperti shalat berjamaaah, pengajian Al Quran, serta bimbingan siraman rohani bertujuan untuk memupuk semangat WBP agar selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sementara itu, dalam tausyiahnya Ustad Mu’min Babul Khaer menyampaikan kepada seluruh jamaah agar meningkatkan iman dan taqwa sehingga minimal bisa menjadi imam shalat di keluarganya serta menjaga shalatnya, baik fardhu maupun sunnah. “Shalat sebagai tiang agama yang dihisab pertama kali ketika akhirat kelak. Kita harus selalu instropeksi diri, melaksanakan segala perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya,†pesannya.
Selain shalat taubat dan dzikri bagi kaum Muslim, hari itu Rutan Pasangkayu juga melaksanakan peribadatan di gereja rutan bagi dua penghuni Nasrani dan peribadatan Hindu bagi dua WBP-nya di ruangan kantor rutan.
[caption id="attachment_34180" align="alignleft" width="300"] suasana shalat taubat dan dzikir[/caption]
Acara serupa dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Polewali. Air mata para WBP seolah tak terbendung saat hanyut dalam lantunan dzikir yang dibawakan oleh ustad Habib Ahmad Fauzi Almahdaly.
“Insya Allah dengan acara keagamaan seperti ini WBP akan menjadi lebih baik. Saya juga berharap agar kedepannya WBP dan pegawai lapas khusyu menjalankan ibadah agar terhindar dari perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum, khususnya pengedaran dan penyalahgunaan narkoba,†imbau Kepala Divisi Pemasyarakatan Sulawesi Barat, Farid Juanedi.
Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menyentuh kepada spiritual dan rohani para petugas Pemasyarakatan agar mereka menyadari bahwa tugas yang dibebankan oleh negara untuk membina WBP adalah tugas yang sangat mulia.
“Jangan dikotori dengan perbuatan-perbuatan yang akan merendahkan martabat kita di hadapan instansi lainnya. Sementara bagi WBP diharapkan menyadari diri bahwa sekarang ini sedang menjalani pidana agar menjadikan mereka sadar dan tidak mengulangi kembali perbuatan pelanggaran hukum yang telah dilakukannya khususnya penyalahgunaan narkoba,†imbaunya.
[caption id="attachment_34179" align="alignleft" width="300"] shalat taubat dan dzikir di Lapas Polewali[/caption]
Hadir pula dalam kegiatan tersebut, yakni Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat, Andi Dahrif Rafied, yang menyebut kegiatan ini sebagai bentuk introspeksi diri dan komitmen melawan narkoba.
“Pekerjaan petugas Pemasyarakatan paling mulia karena mereka membimbing dan membina warga yang tadinya telah berbuat kekeliruan dan kesalahan untuk kembali ke jalan yang baik dan benar. Oleh karena itu, janganlah diciderai dengan perbuatan-perbuatan yang akan merendahkan institusi,†pesan Andi.
Sementara itu, para WBP tak dapat menyembunyikan rasa hari selama mengikuti kegiatan tersebut. “Saya sangat terharu dan turut meneteskan air mata saat mengikuti alunan dzikir. Semoga kagiatan ini sering-sering diadakan, khususnya di lapas dan rutan,†harap salahs seorang WBP.
baca pula: Tangis Haru  Warnai Shalat Taubat dan Dzikir di Rutan Majene & Mamuju.
Kontributor: Rutan Pasangkayu, Bapas Polewali, Lapas Polewali