Madiun, INFO_PAS - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun diajak untuk menjadi orang yang gemar mencintai dzikir. Ajakan menjadi pecinta dzikir tersebut disampaikan oleh mubaligh KH. Zuhdi Tafsir pada acara “Dzikir dan Doa Bersama Dalam Rangka Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW,†Senin (28/12).
“Sesungguhnya dzikir itu menjadi kunci-kunci pembuka hati,†ucap KH. Zuhdi dihadapan para WBP Muslim yang memadati masjid At-Taubah Lapas Madiun.
Menurutnya hati yang terbuka akan menjadikan hati menjadi terang sehingga mudah untuk menerima pancaran hidayah dari Allah SWT. “Jadi, kalau ingin terang hatinya, kita harus membiasakan dzikir,†tegas pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Cokrokertopati ini.
Membiasakan dzikir, menurut kiai berambut gondrong ini tidak harus dilakukan diatas sajadah, di mushalla, ataupun di masjid. Dzikir dapat dilakukan dimana dan kapan saja tidak terbatas waktu dan tempat. “Dzikir itu letaknya di dalam hati sehingga sambil bekerja pun hati kita bisa berdzikir mengucap Allah Allah,†lanjutnya.
Tak lupa, ia mengajak para jamaah untuk meningkatkan taqorub terhadap Allah SWT dengan I’tiba terhadap perilaku Nabi Muhammad SAW, baik dalam ucapan, tindakan, lahir, maupun batinnya. “Untuk bisa mengikuti jejak nabi, kita harus meneladani ulama warosatul ambiya,†pesan kiai asal Magetan ini.
Sementara itu, Kepala Lapas (Kalapas) Madiun, Anas Saepul Anwar, menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi ini merupakan salah bentuk wujud dari kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW. “Orang yang mencintai sesuatu, pasti apapun yang dilakukan demi yang dicintainya,†tandas Kalapas dalam sambutanya. (IR)
Kontributor: Lapas Madiun