WBP Lapas Tenggarong Belajar Keterampilan Barbershop

WBP Lapas Tenggarong Belajar Keterampilan Barbershop

Tenggarong, INFO_PAS - Perawakan sedang dengan gaya yang sedikit gemulai tak menyurutkan semangat dan tekad Darmawan, salah satu Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), untuk tetap aktif dalam kegiatan pembinaan yang dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tenggarong. Salah satu kegiatan yang diikutinya adalah pelatihan barbershop yang diadakan seksi kegiatan kerja Lapas Tenggarong.

Darmawan atau biasa dipanggil Wawan oleh rekan sesama WBP sejak tahun 2017 menjalani pidana di Lapas Tenggarong karena terlibat tindak pidana narkotika dengan vonis 5 tahun 6 bulan. Awal-awal menjalani masa pidana, ia merasa takut dan shock karena tidak pernah terlintas dalam pikirannya harus merasakan dinginnya tembok Lapas. "Pada awalnya saya ada perasaan takut, shock. Pokoknya semua campur aduk jadi satu,” ucap Wawan di sela-sela pelatihan, Rabu (24/3).

Pria kelahiran Polmas tahun 1985 ini sejak tahun 2013 merantau mengadu nasib ke Pulau Borneo, tepatnya daerah Anggana Kutai Kartanegara dan bekerja di salon kecantikan di daerah tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu dan dikarenakan salah pergaulan mengakibatkan ia terlibat kasus narkotika.

Selama menjalani pidana di Lapas Tenggarong, Wawan aktif mengikuti program pembinaan, khususnya pembinaan kemandirian. Hal ini dibuktikan dengan diangkatnya ia sebagai pekerja bengkel kerja bidang barbershop. "Wawan itu salah satu WBP aktif dalam program pembinaan,. Itu sebabnya saya mengajukannya untuk diangkat sebagai pekerja bengkel kerja," ujar Kepala Subseksi Kegiatan Kerja, Zairin Zain.

Tahun ini, Wawan berkesempatan menambah keterampilan sekaligus semakin mengasah kemampuannya dalam bidang barbershop yang merupakan tahun kedua baginya dimana pada tahun 2020 ia pernah ikuti pelatihan serupa. "Alhamdulillah, saya merasa senang bisa ikuti pelatihan ini lagi. Bukan senang karena di Lapas, tapi senang masih diberikan kesempatan untuk ikuti pelatihan ini," imbuhnya.

Dalam kesehariannya di Lapas, Wawan bekerja di barbershop yang tersedia sejak tahun 2018. Ia menjalani aktivitas tersebut dengan penuh kesabaran seraya menunggu masa Pembebasan Bersyarat pada Oktober 2021 yang sedang dalam proses pengajuan. Anak keempat dari lima bersaudara ini mempunyai impian jika bebas kelak akan membuka usaha barbershop. Kejadian yang dialami sehingga menyebabkannya menjadi WBP akan menjadi pelajaran paling berharga dalam hidupnya.

Dukungan pun disampaikan Kepala Lapas Tenggarong, Agus Dwirijanto. “Seluruh rangkaian program pembinaan, baik kerohanian, kepribadian dan kemandirian, diharapkan membantu pulihnya hubungan hidup, kehidupan, dan penghidupan WBP,” ucapnya. 

Sementara itu, Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Jumari Suwandoko, menegaskan Lapas Tenggarong siap cetak 120 WBP siap kerja, terampil, dan memiliki sertifikasi keahlian demi mewujudkan Pemasyarakatan produktif melalui program pembinaan kemandirian bengkel kerja tahun 2021Seluruh kegiatan ini melibatkan pihak ketiga, seperti LPK di wilayah Tenggarong yang dikuatkan dalam bentuk nota kesepahaman bersama yang telah ditandatangani beberapa waktu lalu.

“Tahun ini kami mendapatkan 10 paket kegiatan pelatihan kemandirian, berbeda dengan tahun sebelumnya dimana kami mendapatkan sekitar 22 paket kegiatan. Pengurangan ini karena refocusing anggaran Coronavirus disease,” terangnya saat memantau pelatihan barbershop WBP. (IR)

 

 

 

Kontributor: Lapas Tenggarong

 

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0