Sarolangun, INFO_PAS – Walau baru berusia delapan bulan sejak September 2018, namun
website Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Sarolangun menjadi peringkat 1 hasil pencarian
Google dengan pelbagai varian kata kunci, terutama kata kunci “Lapas Sarolangunâ€. Ini menjadi tantangan besar bagi pihak lapas untuk menampilkan konten orisinil sesuai dengan kegiatan yang ada.
Kepala Lapas (Kalapas) Sarolangun, Irwan, mengatakan
website merupakan sebuah kebutuhan di era digital saat ini. “Masyarakat tidak bisa melihat secara lansung apa yang kita lakukan di lapas. Maka,
website menjadi jendela bagi masyarakat untuk mengetahui informasi secara mendalam mengenai program-program yang ada di lapas,†ujarnya.
Ia menuturkan selama ini pemberitaan tentang lapas menjadi tidak berimbang, terutama terkait Lapas Sarolangun, karena sumber informasi hanya dikuasai oleh media-media tertentu saja. “Dengan kehadiran
website ini diharapkan mampu menghadirkan keberimbangan informasi yang beredar di masyarakat,†harap Irwan.
Website Lapas Sarolangun yang beralamat di www.lapassarolangun.com merupakan pengembangan lebih lanjut oleh salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) angkatan 2017 sebagai sarana dan bukti habituasi pada kegiatan Latihan Dasar (Latsar) Calon ASN Kementerian Hukum dan HAM Kemenkumham tahun 2018 di Lapas Sarolangun.
Sebelumnya sudah dibuatkan
website, hanya saja pengelolaannya masih individu, tidak resmi, serta masih menggunakan sub domain
default milik blogger. Bersamaan dengan pelaksanaan habituasi pembuatan
website informasi Lapas Sarolangun ini, Direktur Jenderal Pemasyarakatan juga mengeluarkan Surat Edaran (SE) tanggal 1 Oktober 2018 tentang Pembentukan Tim Humas di Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan seluruh Indonesia. Salah satu poin dari SE tersebut adalah Tim Humas bertugas mengelola seluruh saluran informasi dan komunikasi seperti
website, sosial media, dll.
[caption id="attachment_78639" align="aligncenter" width="300"]

website Kemenkumham Jambi[/caption]
Tidak menunggu lama, Kalapas Sarolangun langsung menunjuk beberapa ASN angkatan 2017 pengelola saluran informasi, komunikasi, dan dokumentasi ke masyarakat yang dituangkan dalam surat Nomor: W.5 PAS.13-1018.HH.01.05 Tahun 2018 tentang Pembentukan Tim Humas di Lapas Sarolangun.
Enam puluh hari pertama
website Lapas Sarolangun
online, posisinya tidak masuk dalam
rank top 20 besar
Google karena harus bersaing dengan portal berita besar seperti Okezone, Tribunnews, Kompas, Sindonews, Liputan6, dan beberapa portal berita lokal yang sudah memiliki posisi bagus di
Search Engine Google.
Memasuki hari ke-120,
website Lapas Sarolangun mulai masuk rank 10 besar
Google, namun masih saling menggeser posisi dengan beberapa portal berita lainnya, terutama Jambi Tribunnews. Hingga saat ini
website Lapas Sarolangun sudah mempublikasikan 101 artikel dan mampu bertengger diposisi 1 hasil pencarian
Google, mengalahkan portal berita lain seperti Jambi Tribunnews, Okezone, Liputan6, Okezone, Kompas, dan beberapa portal berita lokal dengan kata kunci "Lapas Sarolangun".
“Mudah-mudahan posisi ini bisa konsisten dan stabil seiring dengan meningkatnya akses informasi melalui mesin pencari
Google menggunakan
smartphone serta kebutuhan informasi dan pemberitaan yang berimbang ditengah-tengah masyarakat, terutama masyarakat Kabupaten Sarolangun. Posisi top 1 hasil pencarian
Google tentu sangat menguntungkan bagi kami, terutama dalam membentuk citra positif ditengah-tengah masyarakat,†harap Irwan.
Ia mengakui tidak mudah meraih posisi strategis di top 10 besar
Google. Apalagi perusahaan-perusahaan butuh waktu bertahun-tahun, bahkan dengan menggelontorkan biaya jutaan rupiah untuk menyewa jasa "
search engine optimization". Irwan pun berharap posisi
website Lapas Sarolangun bisa mengikuti jejak
website jambi.kemenkumham.go.id, ditjenpas.go.id, dan kemenkumham.go.id yang telah mendapatkan
sitelink spesial dari
Google.
Kontributor: Sarjoni