Bina WBP, Rutan Makassar Kedepankan Pendekatan Humanis

Makassar, INFO_PAS – Petugas Rumah Tahanan Negara (Rutan) Makassar mengedepankan pendekatan humanis terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk mencegah gangguan keamanan dan ketertiban. Terlebih lagi kondisi di Rutan Makassar mengalami over kapasitas. "Pembinaan yang diberikan kepada WP harus bersifat humanis karena jumlah petugas dan WBP tidak berimbang. Humanis bukan berarti lemah, namun lebih bersifat kekeluargaan,” ujar Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Makassar, Ahmad Lamo. Ia melanjutkan bahwa pendekatan secara humanis harus dibarengi pula dengan strategi pembinaan yang berimbang terhadap WBP itu sendiri. Dihubungi terpisah, Kepala Rutan (Karutan) Makassar, Surianto, menyebut Sulawesi Selatan kental dengan rasa kekeluargaannya. “Hendaknya pembinaan yang diberikan kepada WBP juga bersifat sama seperti itu. Kami berharap kepada semua petugas rutan untuk saling mallilu sipakainge, mali siparappe, dan rebba sipatokkong yang arti

Bina WBP, Rutan Makassar Kedepankan Pendekatan Humanis
Makassar, INFO_PAS – Petugas Rumah Tahanan Negara (Rutan) Makassar mengedepankan pendekatan humanis terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk mencegah gangguan keamanan dan ketertiban. Terlebih lagi kondisi di Rutan Makassar mengalami over kapasitas. "Pembinaan yang diberikan kepada WP harus bersifat humanis karena jumlah petugas dan WBP tidak berimbang. Humanis bukan berarti lemah, namun lebih bersifat kekeluargaan,” ujar Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Makassar, Ahmad Lamo. Ia melanjutkan bahwa pendekatan secara humanis harus dibarengi pula dengan strategi pembinaan yang berimbang terhadap WBP itu sendiri. Dihubungi terpisah, Kepala Rutan (Karutan) Makassar, Surianto, menyebut Sulawesi Selatan kental dengan rasa kekeluargaannya. “Hendaknya pembinaan yang diberikan kepada WBP juga bersifat sama seperti itu. Kami berharap kepada semua petugas rutan untuk saling mallilu sipakainge, mali siparappe, dan rebba sipatokkong yang artinya saling bersatu, saling mengingatkan, dan saling menjaga satu sama lain demi kebaikan organisasi kita," imbau Karutan. Sementara itu, terkait pembangunan Rutan Makassar yang baru mencapai 15 persen, pihak rutan mengakui hal itu berpengaruh terhadap penghuni. Apalagi hanya dalam satu pekan, penghuni Rutan Makassar bertambah lebih kurang 100 orang. "Selama terjadi pembangunan gedung, jajaran administrasi dan perawatan tahanan sangat selektif dalm hal membebaskan orang. Jangan sampai bukan orangnya yang bebas," kata Kepala Seksi Pelayanan Tahanan Rutan Makassar, Mashuri Alwi. Atas kondisi ini, Rutan Makassar akhirnya memutasi sekitar 200 WBP untuk menjalani sisa pidana mereka di tempat lain. “40 WBP dimutasi ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Takalar, 17 WBP ke Lapas Wanita Sungguminasa, 36 WBP ke Lapas Pare-Pare, 60 WBP ke Lapas Makassar, dan sisanya ke Lapas Watampone dan Bulukumba,” terang Mashuri.       Kontributor: Andi Zulkifli Rismal

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0