Lapas Padang Butuh Shelter

Padang - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas II A Padang Destri Sjam menyebutkan bahwa lapas yang pimpinannya membutuhkan shelter untuk mengevakuasi warga binaan apabila terjadi gempa yang berpotensi tsunami. "Lapas Padang ini menghadap langsung ke Samudera Hindia dan standar penyelamatannya apabila terjadi gempa yang berpotensi tsunami seluruh warga binaan dievakuasi ke kawasan Gunung Padang yang berjarak kurang lebih 10 kilo meter dari Lapas," katanya di Padang, Rabu. Namun, kemungkinan kaburnya warga binaan dalam suasana tersebut bisa saja terjadi. Agar kemungkinan-kemungkinan itu tidak terjadi, pihaknya meminta Lapas itu dilengkapi dengan shelter. Ia menambahkan selain itu saat ini Lapas Padang juga kelebihan kapasitas dari standarnya 427 warga binaan menjadi mencapai 1012 warga binaan. "Sementara kami kekurangan personil yang tiap regu jaga hanya 40 orang. Harusnya dengan jumlah warga binaan 1012 minimal 80 personil per regu jaga," jelasnya.

Lapas Padang Butuh Shelter
Padang - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas II A Padang Destri Sjam menyebutkan bahwa lapas yang pimpinannya membutuhkan shelter untuk mengevakuasi warga binaan apabila terjadi gempa yang berpotensi tsunami. "Lapas Padang ini menghadap langsung ke Samudera Hindia dan standar penyelamatannya apabila terjadi gempa yang berpotensi tsunami seluruh warga binaan dievakuasi ke kawasan Gunung Padang yang berjarak kurang lebih 10 kilo meter dari Lapas," katanya di Padang, Rabu. Namun, kemungkinan kaburnya warga binaan dalam suasana tersebut bisa saja terjadi. Agar kemungkinan-kemungkinan itu tidak terjadi, pihaknya meminta Lapas itu dilengkapi dengan shelter. Ia menambahkan selain itu saat ini Lapas Padang juga kelebihan kapasitas dari standarnya 427 warga binaan menjadi mencapai 1012 warga binaan. "Sementara kami kekurangan personil yang tiap regu jaga hanya 40 orang. Harusnya dengan jumlah warga binaan 1012 minimal 80 personil per regu jaga," jelasnya. Hal itu, sebut dia juga salah satu faktor yang mengharuskan adanya pembangunan shelter. "Apabila Lapas ini dilengkapi shelter selain memberikan rasa aman kepada warga binaan tentu juga kepada keluarga mereka," jelasnya. Ia menceritakan pada saat gempa bumi yang berkekuatan 8,3 Skala Richter (SR) Rabu malam (2/3) suasana di dalam lapas tetap kondusif karena pihaknya mencoba memberikan penjelasan kepada warga binaan. Namun apabila pemberitahuan lanjutan dari pemerintah akan adanya potensi tsunami warga binaan akan di evakuasi ke kawasan Gunung Padang. Terpisah, Yul (40) seorang warga yang menetap di Jalan Muara yang berjarak kurang lebih 20 meter dari Lapas Padang mengatakan pembangunan shelter memang harus dilaksanakan di Lapas itu. "Kami saja yang bisa bebas kemana-mana ketakutan apabila terjadi gempa apalagi yang berpotensi tsunami mengingat lokasi ini menghadap langsung ke Samudera Hindia, apalagi warga binaan yang pergerakannya terbatas," katanya.(cpw) Sumber : antarasumbar.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0