Menkumham: Bersihkan Peredaran Narkoba, Kalau Tidak Saya Pecat!

Jakarta - Peredaran narkoba di lembaga pemasyarakatan mencoreng wajah Kemenkum HAM. Menkum HAM Yasonna Laoly meminta para kepala lapas (kalapas) membenahi kinerjanya. "Karena wajah Saudara-saudaralah di mata masyarakat hancur lebur. Setelah ini, kalian pulang, balik ke masing-masing. Bersihkan. Kalau tidak akan saya ganti," kata Yasonna lantang dalam sambutan di acara rakornas  kepala lapas dan rutan di Graha Pengayoman Kemenkum HAM, Jl Rasuna Said, Jakarta Pusat, Selasa (5/4/2016). Yasonna menyebut kejadian di Lapas Bengkulu yang terjadi beberapa waktu lalu harus menjadi catatan semua pihak. Dia berpesan agar kejadian di Lapas Bengkulu tak terulang kembali. [caption id="attachment_33653" align="aligncenter" width="480"](Foto: Hardani Triyoga/detikcom) (Foto: Hardani Triyoga/detikcom)[/caption]  

Menkumham: Bersihkan Peredaran Narkoba, Kalau Tidak Saya Pecat!
Jakarta - Peredaran narkoba di lembaga pemasyarakatan mencoreng wajah Kemenkum HAM. Menkum HAM Yasonna Laoly meminta para kepala lapas (kalapas) membenahi kinerjanya. "Karena wajah Saudara-saudaralah di mata masyarakat hancur lebur. Setelah ini, kalian pulang, balik ke masing-masing. Bersihkan. Kalau tidak akan saya ganti," kata Yasonna lantang dalam sambutan di acara rakornas  kepala lapas dan rutan di Graha Pengayoman Kemenkum HAM, Jl Rasuna Said, Jakarta Pusat, Selasa (5/4/2016). Yasonna menyebut kejadian di Lapas Bengkulu yang terjadi beberapa waktu lalu harus menjadi catatan semua pihak. Dia berpesan agar kejadian di Lapas Bengkulu tak terulang kembali. [caption id="attachment_33653" align="aligncenter" width="480"](Foto: Hardani Triyoga/detikcom) (Foto: Hardani Triyoga/detikcom)[/caption]   "Peristiwa Bengkulu mengagetkan kita semua. Ada yang salah. Masih ada temuan di dalam lapas dan rutan yang berkaitan dengan handphone dan narkoba. Maka dalam jajaran raker kemarin, jajaran Kemenkum HAM, kita sudah tekankan zero tolerance terhadap petugas lapas dan Kemenkum HAM," tuturnya. Diakui Yasonna, persoalan utama dalam lapas kita adalah kelebihan kapasitas. Namun, masalah ini tak bisa dijadikan alasan agar petugas ataupun pejabat lapas bermain-main untuk memanfaatkan momentum tersebut. "Saatnya kita berbenah, kita sadar kondisi sekarang kita sadar over kapasitas. Rata-rata kenaikan 1.112 narapidana dari tahun 2015 dan mengerikan rata-rata bisa naik 1.803," tuturnya. Dia memerintahkan agar hal ini menjadi acuan bagi petugas dan pejabat lapas atau rutan untuk berperilaku serius. Bila terbukti bermain atau memanfaatkan momentum kelebihan napas dengan membantu peredaran narkoba, maka Yasonna tak sungkan memecat. "Bisa tidak? Kalau tidak bisa maka tarik mundur. Lebih baik punya 500 orang yang baik daripada 1.000 orang. Saya nyatakan pegawai Kumham yang terbukti narkoba akan saya pecat seperti di Polewali Mandar, akan saya pidanakan," sebutnya.(aan/nrl) Sumber : detik.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0