Pupuk Hasil “Kampoeng Asimilasi” Lapas Baubau Mulai Dipasarkan

Baubau, INFO_PAS - Pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di “Kampoeng Asimilasi” Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Baubau mulai membuahkan hasil, yakni pembuatan pupuk organik. Selain digunakan untuk perkebunan lapas, pupuk organik produksi “Kampoeng Asimilasi” WBP Lapas Baubau juga mulai dipasarkan. Tak tanggung-tanggung, Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan pemesanan sebanyak 20 ton pupuk organik yang akan dipergunakan pada proyek percetakan sawah baru di Kecamatan Lasalimu Kabupaten Buton. Pengiriman pesanan tersebut mulai dilakukan pada Hari Kamis (8/3). Kepala Lapas Baubau, Wahyu Prasetyo, menjelaskan untuk memproduksi pupuk organik tersebut pihaknya tidak memerlukan modal yang yang besar, hanya menggunakan sampah-sampah dari dedaunan pohon kayu, kotoran binatang, abu sekam, dedak, gula, EM 4, dan air. [caption id="attachment_57515" align="aligncenter" width="300"] Pupuk Hasil “Kampoeng Asimilasi” Lapas Baubau Mulai Dipasarkan

Baubau, INFO_PAS - Pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di “Kampoeng Asimilasi” Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Baubau mulai membuahkan hasil, yakni pembuatan pupuk organik. Selain digunakan untuk perkebunan lapas, pupuk organik produksi “Kampoeng Asimilasi” WBP Lapas Baubau juga mulai dipasarkan. Tak tanggung-tanggung, Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan pemesanan sebanyak 20 ton pupuk organik yang akan dipergunakan pada proyek percetakan sawah baru di Kecamatan Lasalimu Kabupaten Buton. Pengiriman pesanan tersebut mulai dilakukan pada Hari Kamis (8/3). Kepala Lapas Baubau, Wahyu Prasetyo, menjelaskan untuk memproduksi pupuk organik tersebut pihaknya tidak memerlukan modal yang yang besar, hanya menggunakan sampah-sampah dari dedaunan pohon kayu, kotoran binatang, abu sekam, dedak, gula, EM 4, dan air. [caption id="attachment_57515" align="aligncenter" width="300"] pemasaran pupuk Lapas Baubau[/caption] “Cara membuatnya sangat praktis dan proses pembuatannya pun sangat sederhana sekali,” ujar Wahyu. Selanjutnya, Wahyu mengungkapkan pembuatan pupuk ini melibatkan 10 WBP “Kampoeng Asimilasi” Lapas Baubau. “Saat ini jumlah isi Lapas Baubau tergolong sudah over kapasitas. Untuk mengurangi kejenuhan WBP di dalam lapas, kami asimilasikan di ‘Kampoeng Asimilasi’ agar mereka dapat melakukan kegiatan yang bermanfaat,” lanjut Wahyu. Mengingat hasil produksi yang masih terbatas, pupuk organik Lapas Baubau baru dipasarkan di wilayah Kota Baubau dan Kabupaten Buton.     Kontributor: Jamaludin

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0