Tangani ABH, Bapas Surabaya Gandeng BNNP Jatim dan Bapemas Kota Surabaya

Surabaya, INFO_PAS - Kamis, (26/3), Balai Pemasyarakatan (Bapas) Surabaya menginisiasi pertemuan dengan Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Jawa Timur dan Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kota Surabaya untuk membahas penanganan Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH), khususnya di wilayah Kota Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya. Pada kesempatan ini, BNNP Jawa Timur yang diwakili Kepala Seksi Pemberdayaan Alternatif, Puguh Raharjo, mengungkapkan pihaknya memiliki program pemberdayaan alternatif untuk pembinaan anak jalanan dan masyarakat. "Dengan adanya ini, saya berharap kita bisa bekerja sama untuk melaksanakan program-program yang terkait dengan anak dan pemberantasan narkoba," kata Puguh. Kepala Bapas (Kabapas) Surabaya Nadzif Ulfa, menyambut baik keinginan pihak BNNP Jatim karena menurut Nadzif pengentasan klien bapas memerlukan perhatian dari pelbagai pihak, termasuk BNNP. "Dari sekitar dua ribu klien kami, ada 639 klien narkoba. Mereka sangat

Tangani ABH, Bapas Surabaya Gandeng BNNP Jatim dan Bapemas Kota Surabaya
Surabaya, INFO_PAS - Kamis, (26/3), Balai Pemasyarakatan (Bapas) Surabaya menginisiasi pertemuan dengan Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Jawa Timur dan Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kota Surabaya untuk membahas penanganan Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH), khususnya di wilayah Kota Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya. Pada kesempatan ini, BNNP Jawa Timur yang diwakili Kepala Seksi Pemberdayaan Alternatif, Puguh Raharjo, mengungkapkan pihaknya memiliki program pemberdayaan alternatif untuk pembinaan anak jalanan dan masyarakat. "Dengan adanya ini, saya berharap kita bisa bekerja sama untuk melaksanakan program-program yang terkait dengan anak dan pemberantasan narkoba," kata Puguh. Kepala Bapas (Kabapas) Surabaya Nadzif Ulfa, menyambut baik keinginan pihak BNNP Jatim karena menurut Nadzif pengentasan klien bapas memerlukan perhatian dari pelbagai pihak, termasuk BNNP. "Dari sekitar dua ribu klien kami, ada 639 klien narkoba. Mereka sangat memerlukan bimbingan dan perhatian dari pelbagai pihak untuk kembali menjadi warga yang baik," tutur Nadzif. Menanggapi hal ini, Nanis Khaerani yang akrab disapa Anis selaku Kepala Bapemas & KB Kota Surabaya mengatakan pihaknya telah lama menaruh perhatian terhadap pembinaan ABH. "Saat ini kami telah memiliki Rumah Aman yang difungsikan untuk menampung anak-anak yang tengah menjalani persidangan agar mereka terpisah dari tahanan dewasa, fungsinya seperti LPAS," kata Anis. "Dengan bantuan Bapas Surabaya, kami berharap Rumah Aman kami ini dilegalkan tugas dan fungsinya oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan," tambahnya. Pada pertemuan ini, Anis juga memaparkan mengenai program Pemerintah Kota Surabaya untuk memberdayakan klien Bapas Surabaya. "Kami akan mengecek mereka, termasuk keluarganya, mengenai kondisinya setelah keluar dari "dalam." Apabila dibutuhkan, kami siap membimbing mereka agar menjadi mandiri karena bagaimanapun mereka adalah warga kota Surabaya," paparnya. "Kami ingin penanganan masalah anak dan klien Pemasyarakatan di Surabaya ini bisa berjalan beriringan sehingga semua pihak yang berkepentingan dapat bekerjasama," tambah Anis. Menyambut baik keinginan pihak Bapemas & KB Kota Surabaya, Kabapas Surabaya meminta agar semua pihak dapat bekerjasama menyukseskan program pemerintah dan berharap apa yang dilakukan Bapemas & KB Kota Surabaya dapat diikuti oleh daerah lain, khususnya yang masuk dalam wilayah kerja Bapas Surabaya, yakni: Sidoarjo, Mojokerto, Gresik dan Jombang.     Kontributor: Sri Wijayanti

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0