Serentak, Jajaran Kemenkumham Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan

Serentak, Jajaran Kemenkumham Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan

Jakarta, INFO_PAS – Jajaran Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) termasuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di seluruh Indonesia, secara serentak melakukan upacara tabur bunga di Taman Makan Pahlawan (TMP) di masing-masing wilayah, Selasa (26/10). Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Dharma Karyadhika Tahun 2021.

Dari Maluku, Kepala Rumah Tahanan Negara (Karutan) Kelas IIA Ambon, Jose Quelo, mengajak seluruh jajarannya untuk senantiasa memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar mendoakan para pahlawan dan pejuang bangsa mendapatkan tempat yang layak dan mulia di sisi-Nya. “Mari kita hargai perjuangan pahlawan terdahulu dengan bekerja keras, bekerja cerdas, dan bekerja ikhlas,” ajak Karutan.

Sementara itu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Ambon, Saiful Sahri, mengungkapkan pelaksanaan upacara tabur bunga ini sebagai bukti yang menunjukkan jajaran Kemenkumham Maluku memberikan penghormatan atas jasa para pahlawan yang telah mendahului. “Hadirnya kita sebagai generasi penerus untuk membawa Indonesia pada umumnya dan Kemenkumham Maluku pada khususnya ke arah yang lebih baik, melayani dengan setulus hati dan PASTI,” ucapnya.

 

Masih di tempat yang sama, jajaran Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Ambon mengikuti upacara tabur bunga, Selasa (26/10). Pelaksana Harian Kepala LPKA Ambon, Salmon Mahulette, menyampaikan kegiatan ini melibatkan seluruh jajaran Pengayoman di Pulau Ambon, termasuk LPKA Ambon.  

 

“Kami hadir guna mengenang jasa dan memberikan penghormatan atas jerih payah para pejuang bangsa karena atas perjuangan merekalah kita bisa menikmati kebebasan seperti ini,” ucap Salmon.

 

Kepala Subbagian (Kasubbag) Umum, Nober Hasanda, yang juga hadir mengungkapkan kegiatan tabur bunga bertujuan meningkatkan rasa cinta tanah air sekaligus membangun nilai patriotisme sebagai semangat yang harus dimiliki setiap Aparatur Sipil Negara dalam melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat. “Sudah seharusnya kita sebagai penerus perjuangan sekaligus penikmat hasil perjuangan mereka mampu memberikan yang terbaik dengan seluruh sumber dan prasarana yang ada guna kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat yang kita layani," ungkap Nober.

Sementara itu, Kalapas Perempuan Ambon, Ellen M. Risakotta, menyebut upacara tabur bunga dilaksanakan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah mendarmabaktikan hidupnya bagi kejayaan dan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia memaknai kegiatan tersebut sebagai sebuah bentuk ajakan kepada kaum milenial untuk bisa meneruskan perjuangan para pahlawan.

 

“Kegiatan ini sangat penting supaya kita sebagai generasi penerus dapat meneruskan perjuangan para pahlawan kita, walaupun perjuangan itu dalam bentuk yang berbeda,” tutur Ellen.

 

Upacara tabur bunga di TMP Kapaha Kota Ambon tersebut dipimpin oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Maluku, Andi Nurka. Kegiatan diawali dengan upacara penghormatan dan doa kepada arwah para pahlawan yang telah gugur dirangkaikan dengan mengheningkan cipta dipimpin Kakanwil selaku inspektur upacara.

“Kegiatan tabur bunga jangan hanya dianggap sebagai acara seremonial, tetapi selalu tanamkan dalam diri dan jiwa kita untuk selalu mengargai jasa dan juang dari para pahlawan yang telah berkorban untuk memerdekaan bangsa ini dari tangan penjajah sehingga hasilnya bisa kita nikmati sekarang. Jadikan momentum ini untuk bersama-sama merenungi dan melanjutkan perjuangan pahalwan yang telah mendahului kita,” pesan Andi.

Dari Palangka Raya, jajaran Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas I Palangka Raya menghadiri upacara dan tabur bunga di TMP Sanaman Lampang Kota Palangka Raya, Selasa (26/10). Pelaksanaan ziarah ini dilaksanakan, selain untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur, juga untuk menumbuhkan nilai kepahlawanan sebagai modal sosial untuk diimplementasikan dan didayagunakan dalam mengatasi berbagai permasalahan sehingga semangat kepahlawanan, seperti cintai tanah air, rela berkorban, pantang menyerah, suka menolong, dan sebagainya menjadi sumber motivasi dan modal untuk mengatasi berbagai masalah sekaligus memacu guna mewujudkan tujuan dan harapan bersama.

“Upacara dan tabur bunga merupakan bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raganya. Ampunilah kesalahan mereka, terimalah budi baik dan keikhlasan mereka, serta tinggikan derajat dan muliakan mereka,” ucap Kepala Rupbasan Palangka Raya, Rita Ribawati.

Di tempat berbeda, jajaran Lapas Labuhan Bilik gelar upacara tabur bunga di TMP Labuhan Bilik, Panai Tengah, Labuhan Batu, Selasa (26/10). Upacara penghormatan terhadap para pahlawan dipimpin langsung oleh Kalapas Labuhan Bilik, Dian Artanto.

Rangkaian upacara diawali dengan penghormatan kepada arwah para pahlawan, mengheningkan cipta, pembacaan doa, dan ditutup dengan tabur bunga oleh seluruh peserta upacara. “Makna dan tujuannya untuk menghormati jasa-jasa para pahlawan atas pengorbanan jiwa raga demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” ujar Dian.

 

Kepala Subseksi Keamanan dan Ketertiban, Krisantus Hutahaean, menyebut giat ini sangat penting bagi generasi penerus untuk mengingat dan menghormati jasa para pejuang bangsa. “Terima kasih atas jasa para pejuang yang telah gugur. Semoga kita dapat mengisi kemerdekaan dengan hal bermanfaat untuk bangsa dan negara,” harapnya.

Dari Jawa Tengah, Pelaksana Tugas Karutan Purbalingga, Bluri Wijaksono, beserta jajaran mengikuti ziarah dan upacara tabur bunga di TMP Tanjung Nirwana Purwokerto, Banyumas bersama seluruh Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan se-eks Keresidenan Banyumas, Selasa (26/10). Acara diawali dengan upacara penghormatan dan doa bersama untuk para pahlawan yang telah gugur, dirangkaikan dengan mengheningkan cipta dan tabur bunga.

"Kegiatan ini merupakan ajakan kepada seluruh insan Pengayoman untuk menumbuhkan jiwa patriotisme, seperti cinta tanah air, rela berkorban, dan profesional yang diimplementasikan dan didayagunakan dalam mengemban amanah tugas sehari-hari," ujar Bluri.

Ia menambahkan tanpa peran para pahlawan yang telah mendarmabaktikan hidupnya, tentunya negara tidak dapat seperti sekarang ini. "Kegiatan ini sangat penting supaya kita sebagai generasi penerus meneruskan perjuangan para pahlawan kita walaupun perjuangan itu dalam bentuk yang berbeda. Kami juga menyelipkan doa terbaik bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang wafat karena tragedi kebakaran di Lapas Tangerang. Semoga mereka ditempatkan di tempat-Nya yang terbaik," harap Bluri.

Di Sulawesi, Karutan Kelas IIB Bantaeng, Ince Muh. Rizal, didampingi seluruh jajaran melakukan upacara tabur bunga di TMP Sasayya, Selasa (26/10). Upacara tersebut dirangkaikan dengan prosesi tabur bunga dan penyiraman pada para makam pahlawan yang telah berjasa bagi negara dan bangsa, khususnya di Kabupaten Bantaeng.

"Kita tidak mungkin ada di tempat ini tanpa perjuangan beliau-beliau yang terbaring di sini. Sudah sepatutnya kita mengenal dan mendoakan seluruh arwah para pahlawan yang memberikan kontribusi yang begitu besar terhadap bangsa dan negara,” pesan Ince.

 

Ke depannya, pihak Rutan akan terus memberikan pembinaan terhadap jajaran dan WBP agar mengerti konsep berbangsa dan bernegara serta sikap menghargai arwah para pahlawan pejuang yang telah memberikan kontribusi yang besar bagi negara.

Di tempat lain, jajaran Lapas Kelas III Geser menggelar upacara tabur bunga, Selasa (26/10) dipimpin oleh Kalapas Geser, Idris Kilkoda, serta diikuti pejabat struktural, petugas, dan Dharma Wanita Persatuan Lapas Geser. Upacara diawali dengan penghormatan kepada arwah pahlawan yang telah gugur, mengheningkan cipta, dilanjutkan dengan peletakan karangan bunga oleh inspektur upacara, dan prosesi tabur bunga pada pusara makam pahlawan.

 

“Ini merupakan momentum rasa cinta terhadap tanah air. Sudah menjadi tugas kita untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan yang rela gugur mendahului kita demi mempertahankan NKRI. Untuk itu, marilah sama-sama kita menjaganya dengan meningkatkan tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas dan beritegritas untuk melanjutkan perjuangan mereka. Jangan sampai terhenti,” ajak Idris.

Dari Lapas Kelas III Banda Naira, seluruh jajarannya ikuti upacara tabur bunga di Monumen Parigi Rante, Selasa (26/10). Di tempat ini pernah terjadi pembantaian terhadap 40 orang kaya Banda atas perintah Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen di masa pemerintahan Belanda dan mengenang sastrawan Indonesia, Des Alwi Abubakar.

Kalapas Banda Naira, Hamdani, menyampaikan kegiatan ini diharapkan dapat mengenang jasa para pahlawan dan tokoh daerah yang telah gugur dalam menegakkan dan membangun NKRI. "Kita sebagai generasi penerus bangsa harus melanjutkan apa yang telah menjadi perjuangan para pendahulu. Untuk itu, kita berikhtiar bersama dan hadir di TMP untuk mengenang para pejuang bangsa,” ucapnya.

Hal senada disampaikan Kepala Urusan Tata Usaha, Hendra Sahbudi. “Kegiatan ini merupakan bentuk edukasi sekaligus mengenang para pejuang tanah Banda terhadap pengabdiannya bagi Banda Naira,” ujar Hendra 

Dari Sumatra Barat, Kalapas Kelas IIA Padang, Era Wiharto, didampingi jajarannya ikuti ziarah dan upacara tabur bunga di TMP Kusuma Bangsa Padang, Selasa (26/10). Hadir pula Kakanwil Kemenkumham Sumatra Barat, para Kepala Divisi, para Pejabat Administrator, dan Kepala UPT di lingkungan Kanwil Kemenkumham Sumatra Barat.

Era menyampaikan ziarah dan tabur bunga di TMP bukan sekadar seremoni, namun ada hikmah di balik semuanya. “Perjuangan para pahlawan mungkin telah selesai dan kita semua sudah merasakan hasilnya. Tugas kita selanjutnya adalah melanjutkan perjuangan tersebut dengan melaksanakan tugas sesuai profesi yang kita emban dengan sebaik-baiknya,” ajaknya.

“Mari bersama kita teruskan perjuangan para pahlawan dengan menjaga bangsa ini sebagaimana pesan para pejuang nasional," tambah Era. 

Dari Jawa Timur, jajaran Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan ikuti ziarah dan upacara tabur bunga di TMP Panglegur, Selasa (26/10). Kegiatan diawali dengan upacara penghormatan dan doa bersama untuk para pahlawan yang telah gugur, mengheningkan cipta yang dipimpin langsung oleh Kalapas Pamekasan, Hanafi, dilanjutkan dengan peletakkan karangan bunga di Tugu Monumen TMP.

Kalapas Narkotika Pamekasan melalui Kasubbag Tata Usaha, Rasuka, mengatakan upacara tabur bunga dilaksanakan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah mendarmabaktikan hidupnya bagi kejayaan dan kemerdekaan NKRI. “Ini kegiatan yang sangat penting supaya kita sebagai generasi penerus dapat meneruskan perjuangan para pahlawan walaupun perjuangan itu dalam bentuk yang berbeda. Ini juga merupakan wujud penghormatan dan penghargaan kepada para pahlawan,” terangnya. 

Dari Wonreli, jajaran Lapas Kelas III Wonreli berpartisipasi dalam upacara tabur bunga di Pelabuhan Rakyat Wonreli, Selasa (26/10). Kegiatan diawali dengan penghormatan kepada arwah para pahlawan, dilanjutkan dengan mengheningkan cipta dipimpin oleh Kalapas Wonreli, Nasarudin.

 

Selanjutnya, dilakukan penaburan bunga di area Pelabuhan Rakyat Wonreli yang dulunya merupakan tempat jajahan Belanda. “Kegiatan ini merupakan salah satu wujud menghormati jasa para pahlawan yang telah gugur, menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan, serta rasa semangat kebangsaan dan rasa cinta tanah air kepada bangsa dan negara,” terang Nasarudin.

 

Ia mengingatkan jajarannya bahwa perjuangan para pahlawan terdahulu harus dilanjutkan dalam tindakan dan aksi nyata. "Tanggung jawab kita sekarang adalah melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan memberikan kinerja terbaik untuk kemajuan bangsa," ajak Kalapas. (IR)

 

Kontributor: Rutan Ambon, Lapas Ambon, LPKA Ambon, LPP Ambon, Rupbasan Palangka Raya, Lapas Labuhan Bilik, Rutan Purbalingga, Rutan Bantaeng, Lapas Geser, Lapas Banda Naira, Lapas Padang, LPN Pamekasan, Lapas Wonreli

 

 

 

What's Your Reaction?

like
2
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0