Tunas Muda Pengayoman Harus Kembangkan Potensi Diri

Manado, INFO_PAS – Kepala Rumah Tahanan Negara (Karutan) Kelas IIA Manado, Yusep Antonius, meminta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebagai Tunas Muda Pengayoman bisa mengemban amanah ketika sudah aktif bertugas di Unit Pelaksana Teknis (UPT) masing-masing sebagai abdi negara yang baik. “Kalian harus terus belajar mengembangkan potensi diri menjadi penerus insan Pengayoman yang bertekad kuat, berintegritas tinggi, serta berkontribusi membangun Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), khususnya di daerah Sulawesi Utara lebih baik lagi,” pesan Yusep dalam sesi penyampaian materi pembekalan orientasi CPNS Kemenkumham Angkatan 2019 se-Sulawesi Utara, Selasa (19/1).
Pada kesempatan itu, Karutan Manado memberikan pembekalan materi berjudul “Pengamanan Tingkat Dasar di Lingkungan Lapas dan Rutan.” Secara terperinci, Yusep menjelaskan pengertian, teknik pengamanan, dan dasar hukum yang menjadi dasar dalam melaksanakan tugas, yaitu Undang-Undang No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan serta Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. 33 Tahun 2015 tentang Pengamanan Lapas dan Rutan, Dasar-dasar Pengamanan, serta Standarisasi dalam Melaksanakan Tugas Pengamanan.
“Saya harap materi yang saya sampaikan dapat memberikan gambaran kepada adik-adik CPNS sebagai Tunas Muda Pengayoman. Jika ada yang kurang dipahami agar aktif bertanya saat sesi tanya jawab,” pesan Yusep.
Pembekalan materi orientasi CPNS Angkatan 2019 dilaksanakan secara dalam jaringan berpusat di Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Utara mulai pukul 08.00 WITA yang diikuti CPNS dari UPT masing-masing melalui videoconfrence. Kegiatan yang berakhir pukul 15.00 WITA itu berlangsung aman, tertib, serta tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Coronavirus disease.
Di Lembaga Pembinaan Khusus (LPKA) Kutoarjo, Karutan Purworejo, Lukman Agung Widodo, berkesempatan menyampaikan materi untuk para CPNS yang sedang melakukan orientasi lanjutan, Kamis (21/1). Ia memaparkan materi dasar kita bekerja dan berkinerja mulai pukul 08.30 - 10.00 WIB.
"Apakah saudara masuk CPNS Kemenkumham atas kemauan sendiri atau desakan dari orang tua, paman atau saudara lainnya?" tanya Lukman tegas kepada peserta CPNS.
Ia mengajak para CPNS agar jangan pernah berpikir untuk menjadikan diri, tapi kaya raya dengan mengabdi kepada bangsa dan negara. “Mengabdilah secara baik, benar, dan ikhlas kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta undang-undang dan peraturan lainnya yang merupakan turunan terkait Pemasyarakatan,” ajak Lukman seraya meminta para CPNS agar berlajar dengan sunggung-sungguh.
Selanjutnya, Lukman menjabarkan bagaimana logic model kegiatan serta bagaimana membedakan input, proses, dan output. Sebagai contoh bakso, membutuhkan bahan-bahan dan alat untuk membuat bakso, itulah gambaran input. Contohnya adalah cara membuat bakso yang baik dan berkualitas. Ini adalah gambaran proses. Selanjutnya, terciptalah produk bakso yang enak dan higienis sebagai output dari rangkaian tersebut. Gambaran tersebut bisa dianalogikan seperti halnya Pemasyarakatan.
"Kita seperti bengkel. Kegiatan gambaran input dimulai dari tahanan kepolisian, kejaksaan, dan seterusnya hingga masuk proses vonis menjadi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau Anak di Pemasyarakatan. WBP / Anak diproses melalui program pembinaan yang terarah. Melalui pengawasan balai pemasyarakatan, muncullah output berupa WB / Anak yang bisa diterima kembali di tengah-tengah masyarakat agar turut membangun bangsa dan negaranya menuju Indonesia Maju,” papar Lukman. (IR)
Kontirbutor: Rutan Manado, LPKA Kutoarjo
What's Your Reaction?






